Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Cegah Pendaftar Mudik Gratis Dobel, Kemenhub Bikin Aplikasi Baru

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan akan membuat satu aplikasi yang terkoneksi dengan seluruh penyelenggara mudik gratis agar tak dobel.

3 Maret 2025 | 15.20 WIB

 Gubernur Jakarta Pramono Anung setelah menggelar pertemuan membahas Angkutan Lebaran dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Balaikota Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025. TEMPO/Andi Adam Faturahman
Perbesar
Gubernur Jakarta Pramono Anung setelah menggelar pertemuan membahas Angkutan Lebaran dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Balaikota Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025. TEMPO/Andi Adam Faturahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan bakal mengupayakan seluruh kursi bus yang digunakan untuk program mudik gratis terisi penuh oleh masyarakat penerima manfaat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan akan membuat satu aplikasi yang terkoneksi dengan seluruh penyelenggara mudik gratis guna mengantisipasi pendaftar dobel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Aplikasi yang dibuat untuk double check pemudik, sehingga dapat ketahuan apabila ada pemudik yang daftar double," kata Dudy usai menemui Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025.

Kendati begitu, ia belum dapat mejelaskan rinci ihwal seperti apa aplikasi yang digunakan Kementerian Perhubungan itu.

Kementerian Perhubungan, kata dia juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan penyelenggara mudik gratis lainnya, salah satunya Pemerintah Provinsi Jakarta.

Koordinasi yang akan dijalankan antara instansi itu, adalah mengenai waktu pelaksanaan mudik gratis yang disesuaikan dengan intruksi pemerintah pusat ihwal bekerja dari rumah atau bekerja dari mana saja.

"Harapannya, agar peserta yang statusnya ASN, atau bekerja di BUMN itu memperoleh diskresi. Misalnya, diizinkan berangkat mudik karena bisa bekerja dari mana saja," ujar Dudy.

Adapun, usulan untuk bekerja dari mana saja jelang Lebaran dilakukan untuk mengurai kepadatan mobilitas. Sebab, pada waktu tersebut akan terjadi dua perayaan hari besar, yaitu hari raya nyepi di tanggal 29 Maret dan Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, kebijakan bekerja dari mana saja untuk ASN akan mulai berlaku pada 24 Maret atau sepekan lebih awal menjelang Lebaran.

"Mudah-mudahan bisa menjadi solusi mengurai kemacetan yang berlebihan," kata Agus di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu, 1 Maret 2025.

Dalam kesempat serupa, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, instansinya akan menindaklanjuti kebijakan bekerja dari mana saja jelang lebaran setelah pemerintah pusat memutuskan waktu pelaksanaannya. "Kalau diputuskan tanggal 24, kami juga akan berkoordinasi dengan swasta untuk menerapkan hal yang sama," kata Pramono.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus