Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Charta Politika menilai Sandiaga Uno sebagai calon pasangan terbaik bagi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju pada Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024). Meskipun demikian, elektabilitas Ganjar tetap lebih tinggi dari Anies Baswedan maupun Prabowo Subianto meskipun dipasangkan dengan calon wakil presiden lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan dalam simulasi yang mereka lakukan pada survei 10-17 April lalu, Ganjar mendapatkan elektabilitas yang sangat tinggi saat dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Dalam simulasi pertama, Ganjar- Sandiaga mendapatkan elektabilitas 34,3 persen. Dia mengalahkan pasangan Anies - Khofifah Indar Parawansa dan Prabowo-Puan Maharani.
"Jadi tinggi sekali dibandingkan pasangan Anies - Khofifah 27,3 persen, menyalip pasangan Prabowo - Puan Maharani 23,8 persen. Kemungkinan pasangan yang akan muncul dengan kombinasi ini ada banyak sekali kemungkinannya," ujar Yunarto dalam webinar Senin, 25 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat dipasangkan dengan Erick Thohir pada simulasi kedua, Ganjar tetap memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 33,6 persen. Pasangan ini mengalahkan Anies-Agus Harimurti Yudhoyono yang mendapatkan suara 27 persen dan Prabowo-Puan yang mendapatkan suara 23,3 persen.
Untuk kombinasi Ganjar - Khofifah pada simulasi ketiga, elektabilitasnya menjadi 33,3 persen, sedangkan saat dipasangkan dengan Ridwan Kamil pada simulasi keempat, elektabilitasnya mencapai 34,1 persen.
"Jadi kalau saya urutkan, Ganjar paling tinggi dengan Sandiaga, RK, Erick, dan Khofifah. Sementara kecenderungan Anies stagnan baik dipasangkan dengan AHY dan Khofifah," kata Yunarto.
Charta Politika melakukan survei terhadap 1.220 responden yang terpilih menggunakan metode acak sederhana. Survei dilakukan pada 10-17 April 2022 dengan margin of error 2,83 persen.
Yunarto mengatakan hasil survei ini masih bisa terus berubah, karena potensi kombinasi koalisi masih bisa terus berubah sampai masa pendaftaran.
"Koalisi biasanya terbentuk bukan hanya dari hasil survei, respon publik, tapi bagaimana di panggung belakang yang tidak pernah bisa kita buktikan. Baik itu bagi-bagi jabatan, tawaran mahar, yang akan menentukan sampai masa injury time pendaftaran," kata Yunarto.
Secara personal, elektabilitas Ganjar memang unggul dari para pesaingnya. Berdasarkan simulasi terbuka yang dilakukan Charta Politika, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 26,6 persen, disusul Prabowo (22 persen), dan Anies Baswedan (19,7 persen).
Nama Ganjar Pranowo kembali tampil menjadi yang teratas dalam simulasi tertutup 10 nama calon. Ganjar mendapatkan 29,9 persen suara sementara Prabowo 23 persen dan Anies 20,2 persen.
Sementara Sandiaga Uno disebut sebagai calon wakil presiden dengan elektabilitas tertinggi. Pada simulasi terbuka, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mendapatkan suara 25,4 persen, unggul atas Ridwan Kamil (16,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (8,9 persen), AHY (7,3 persen) dan Puan Maharani (6,1 persen).
Pada survei lainnya yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting, pasangan Anies-AHY disebut menjadi yang tertinggi dengan elektabilitas mencapai 29,8 persen. Namun dalam survei itu, Ganjar dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sementara Prabowo tetap berpasangan dengan Puan.
Survei Populi Center yang dirilis pada Ahad kemarin, 24 April 2022, juga menyebutkan bahwa Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden paling favorit. Sandiaga disebut mendapatkan suara hingga 16,6 persen.
Hingga saat ini PDI Perjuangan, partai yang menaungi Ganjar Pranowo, masih belum menentukan pilihan siapa yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Mereka disebut masih memiliki peluang untuk mengajukan Puan Maharani selain Ganjar. Sementara Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat memastikan bahwa Prabowo Subianto akan kembali maju meskipun pernah kalah dalam tiga pilpres sebelumnya, pada 2009, 2014 dan 2019.