GARA-gara ingin cantik, ratusan ibu rumah tangga dan gadis-gadis Kota Guizhou, Cina Selatan, tergoda untuk membeli obat penghilang jerawat Sun, yang gencar dipromosikan di seantero negeri. Tapi, apa lacur, setelah obat itu dioleskan di muka ternyata jerawat mereka bukannya hilang, malah semakin bertimbun. Lebih parah lagi, sejak muka mereka menjadi bopeng-bopeng, suami-suami tak lagi bergairah melihat mereka, dan pacar-pacar mulai tak apel di akhir pekan. Bahkan banyak di antara mereka yang langsung diceraikan suami maupun ditinggalkan kekasih. Perubahan drastis dari suami maupun kekasih itu membuat kaum wanita Guizhou menjadi gusar. Mereka lalu ramai-ramai mendatangi lembaga konsumen minta obat jerawat Sun diteliti. Selain itu, kabarnya mereka juga menuntut ganti rugi pada perusahaan kosmetik tersebut. "Kalau tidak, pabrik itu akan kami bakar," begitu ancaman mereka. Kemarahan para ibu rumah tangga dan gadis-gadis tersebut baru reda setelah pemerintah turun tangan memperhatikan tuntutan mereka. Setelah obat jerawat itu diteliti ulang di laboratorium, ternyata, hasilnya cukup mengejutkan: ditemukan zat-zat kimia yang membahayakan, seperti asam karbon, dalam obat tersebut. Segera sesudah pemeriksaan ulang, pemerintah, menurut koran China Legal News terbitan Selasa pekan lalu, melarang obat jerawat Sun dipasarkan. Produk yang sudah telanjur beredar diperintahkan untuk ditarik dari pasar. Soal tuntutan ganti rugi tak disebut-sebut. Sebab, perusahaan itu milik pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini