JALAN ceritanya menarik untuk sebuah novel sensasi bertaraf
internasional. Sebuah tim telah meneliti dokumen rahasia yang
memberi petunjuk bahwa Yesus Kristus bukanlah penyelamat yang
selibat (tidak kawin) dan mati di kayu salib. Ia adalah seorang
bangsawan keturunan Raja Daud dan kawin dengan Mariil Magdalena,
serta mempunyai beherapa anak. Ia menyamarkan diri dalam
penyalibannya--artinya bukan dia vang disalib--kemudian
melarikan diri, meninggalkan tanah airnya.
Kisah ini muncul dari buku karya tiga penulis dari Inggris dan
Amerika Serikat yang berjudul Holy Blood, Holy Grail (Darah
Kudus, Piala Kudus). tuku kontroversial itu terbit bulan lalu
di Inggris, dan Maret ini menyusul diterbitkan di Amerika
Serikat.
Konon, cerita buku itu, istri Yesus dan anak-anaknya menetap di
Gaul, atau Prancis sekarang, pada abad pertama. Empat ratus
tahun kemudian, keturunan Yesus itu tampil dan kemudian
memerintah -- yang dikenal sebagai Dinasti Merovingian.
Selanjutnya garis keturunan Yesus-setelah dinasti itu tenggelam
pertengahan abad kedelapan--tidak muncul lagi baru dalam tahun
1099, muncul orang yang diduga keturunan Yesus, Godfroi de
Bouillon, yang memperoleh kembaI. "tahta Daud" sebagai penguasa
Kerajaan Yerusalem yang merupakan hasil Perang Salib. Sehubungan
dengan ini, juga ada keyakinan bahwa Rumah Yesus (dalam Injil)
yang menjadi rahasia itu dipercayakan para Knights Templar dan
ordo pribadi mereka, Prieure de Sion (Prior dari Sion).
Banyak keturunan Yesus yang diang gap masih hidup sekarang.
Beberapa diantaranya termasuk kerabat bangsawan Eropa dan
Inggris. Buku itu juga menyelipkan pesan bahwa pada suatu ketika
para ningrat keturunan Yesus bisa meng himpun pengaruh dan
kebudayaan sampai terwujud kekuasaan Kristen yang nyata.
"Ini memang cerita menarik dan didukung setengah riset yang
menakjubkan," kata jurubicara toko buku terkemuka di London,
Hatchard's dari Piccadilly yang sudah menjual ratusan buku itu.
"Hampir setiap lima tahun sekali, buku cerita sensasi semacam
ini terbit dan selalu mengeruk uang".
Buku yang laku keras di Inggris sejak sebulan silam itu telah
mengundang reaksi keras dan penguasa gereja dan berbagai pihak.
Hugh Montefiori, Uskup Anglikan dari Birmingham misalnya,
mengutuk dan menuduhya sebagai buku amatiran, bodoh dan khayal
belaka.
Di Prancis buku itu belum beredar. Tapi orang yang mengaku
keturunan Yesus itu --menurut penulisnya--banyak ditemukan di
sana. Pierre Plantard, pensiunan juru gambar, yang jadi tokoh
Ordo Pierre, konon sangat marah atas keterangan bahwa para
anggota ordo itu mengaku keturunan Yesus.
Walaupun banyak orang meragukannya, buku Holy Blood, Holy Crail
adalah hasil pelacakan selama hampir sepuluh tahun oleh para
penulisnya yaitu Henry Lincoln (produser televisi Inggris),
novelis kelahiran Amerika Richard Leigh dan jurufoto dari
Selandia Baru Michael Baigent. Sumbernya, terutama, beberapa
dokumen rahasia, harta karun dan masyarakat "tersembunyi" di
Prancis yang diduga masih mempunyai kaitan dengan Prieure, kaum
yang dianggap keturunan Yesus itu. Bahkan penulisnya--walau
mendapat kritikan pedas tetap yakin, hasil karyanya bukan
sekedar isapan jempol.
Tukang kayu
Sebenarnya kontroversi tentang Yesus tidak hanya beredar di
kalangan Kristen. Golongan Ahmadiyah, dalam Islam, sudah sejak
perempat pertama abad ini mengimani Yesus Kristus (bahasa Arab
Isa Almasih) dengan cara berbeda .
Mereka yakin, Yesus berayah dan beribu. Ayahnya adalah Yusuf
An-Najjar, si tukang kayu. Bahwa ia dalam Quran celalu disebut
Isa ibn Maryam, Isa anak Mariam, bukan lantaran ia lahir
secar. luar biasa. Tapi karena Maryam adalah keturunan Harun,
keluarga pendeta, dan bukan Musa yang jagoan perang.
Tapi mayoritas muslimin lantas bertanya Mengapa susah benar
menerima "keajaiban" kelahiran Yesus? Padahal Adam sendiri juga
dilahirkan tanpa ayah-ibu. Kaum Ahmadiyah menjawab dalam Quran
tak ada keterangan bah wa Adanl manusia pertama. "Sedang
ayat-ayat tentang penciptaan Adam memberi kesan kuat sebagai
simbolik belaka Dalam hal ini mereka senada walau tak sama
persis dengan filosof Islam Muhammad Iqbal--yang bukan Ahmadiyah
-- dan Ja'far Shadiq, imam keelam Syi'ah.
Ahmadiyah juga yakin bahwa Yesus benar-benar disalib. Berbeda
dengan keyakinan mayoritas muslim bahwa yang disalibkan adalah
orang lain yaitu Yudas Iskariot (yang oleh malaikat wajahnya
dibikin mirip dengan Yesus). Mereka percaya ayat Quran yang
berbunyi. "Dan mereka tidak membunuhnya dan mereka tidak
menyalibnya, melainkan disamarkan di mata mereka," menerangkan
bahwa Yesus tidak mati di tiang salib. Tapi orang Yahudi
menyangka, ia sudah mati--maklum tak ada orang disalib yang
tidak mati. Sehingga kata-kata Quran berarti, "tidak menyalibkan
sampati mati".
Soal kebangkitan, setelah tiga hari dikubur menurut versi
Kristen, Maria datang ke gua tempat menyimpan tubuh Yesus. Di
situ ia melihat dua malaikat. Sebenarnya, menurut Ahmadiyah,
yang datang itu adalah murid Yesus dari Timur, jemaat yang
selalu berjubah putih. Mereka ini yang kemudian membawa Yesus
pergi.
Menurut keyakinan Ahmadiyah, Yesus meninggal dalam usia tua. Dan
yang penting, keturunannya sampai sekarang masih ada yaitu di
sebuah daerah di Kashmir Pakistan. Mereka mempunyai ciri-ciri
antropologis mirip Yahudi.
Tentang Yesus kawin, Gereja Mormon -- yang dalam Kristen
dinyatakan sebagai bidaah yang juga mempunyai nabi lain bernama
Yoseph mith--beranggapan bahwa Yesus adalah seorang poligam,
mempunyai banyak istri.
Kesejajaran pandangan Ahmadiyah di kalangam mayoritas Islam
memang ada. Paling tidak, pada tingkat formal, Syaikh Muhammad
Abduh berpendapat (ini sesudah Ahmadiyah) bahwa Yesus
benar-benar meninggal di dunia ini. Ia tidak diangkat ke
"langit" dan hidup selama-lamanya menunggu hari turun kembali,
seperti keyakinan muslimin sebelumnya yang mirip dengan
keyakinan kristiani formal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini