Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosial

Darah Kudus Piala Kudus

Yesus dianggap mempunyai keturunan yang sampai sekarang masih hidup. Kisah ini muncul dari buku karya tiga penulis dari Inggris & AS yang berjudul "Holy Blood, Holy Grail", diterbitkan di Inggris. (ag)

27 Maret 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JALAN ceritanya menarik untuk sebuah novel sensasi bertaraf internasional. Sebuah tim telah meneliti dokumen rahasia yang memberi petunjuk bahwa Yesus Kristus bukanlah penyelamat yang selibat (tidak kawin) dan mati di kayu salib. Ia adalah seorang bangsawan keturunan Raja Daud dan kawin dengan Mariil Magdalena, serta mempunyai beherapa anak. Ia menyamarkan diri dalam penyalibannya--artinya bukan dia vang disalib--kemudian melarikan diri, meninggalkan tanah airnya. Kisah ini muncul dari buku karya tiga penulis dari Inggris dan Amerika Serikat yang berjudul Holy Blood, Holy Grail (Darah Kudus, Piala Kudus). tuku kontroversial itu terbit bulan lalu di Inggris, dan Maret ini menyusul diterbitkan di Amerika Serikat. Konon, cerita buku itu, istri Yesus dan anak-anaknya menetap di Gaul, atau Prancis sekarang, pada abad pertama. Empat ratus tahun kemudian, keturunan Yesus itu tampil dan kemudian memerintah -- yang dikenal sebagai Dinasti Merovingian. Selanjutnya garis keturunan Yesus-setelah dinasti itu tenggelam pertengahan abad kedelapan--tidak muncul lagi baru dalam tahun 1099, muncul orang yang diduga keturunan Yesus, Godfroi de Bouillon, yang memperoleh kembaI. "tahta Daud" sebagai penguasa Kerajaan Yerusalem yang merupakan hasil Perang Salib. Sehubungan dengan ini, juga ada keyakinan bahwa Rumah Yesus (dalam Injil) yang menjadi rahasia itu dipercayakan para Knights Templar dan ordo pribadi mereka, Prieure de Sion (Prior dari Sion). Banyak keturunan Yesus yang diang gap masih hidup sekarang. Beberapa diantaranya termasuk kerabat bangsawan Eropa dan Inggris. Buku itu juga menyelipkan pesan bahwa pada suatu ketika para ningrat keturunan Yesus bisa meng himpun pengaruh dan kebudayaan sampai terwujud kekuasaan Kristen yang nyata. "Ini memang cerita menarik dan didukung setengah riset yang menakjubkan," kata jurubicara toko buku terkemuka di London, Hatchard's dari Piccadilly yang sudah menjual ratusan buku itu. "Hampir setiap lima tahun sekali, buku cerita sensasi semacam ini terbit dan selalu mengeruk uang". Buku yang laku keras di Inggris sejak sebulan silam itu telah mengundang reaksi keras dan penguasa gereja dan berbagai pihak. Hugh Montefiori, Uskup Anglikan dari Birmingham misalnya, mengutuk dan menuduhya sebagai buku amatiran, bodoh dan khayal belaka. Di Prancis buku itu belum beredar. Tapi orang yang mengaku keturunan Yesus itu --menurut penulisnya--banyak ditemukan di sana. Pierre Plantard, pensiunan juru gambar, yang jadi tokoh Ordo Pierre, konon sangat marah atas keterangan bahwa para anggota ordo itu mengaku keturunan Yesus. Walaupun banyak orang meragukannya, buku Holy Blood, Holy Crail adalah hasil pelacakan selama hampir sepuluh tahun oleh para penulisnya yaitu Henry Lincoln (produser televisi Inggris), novelis kelahiran Amerika Richard Leigh dan jurufoto dari Selandia Baru Michael Baigent. Sumbernya, terutama, beberapa dokumen rahasia, harta karun dan masyarakat "tersembunyi" di Prancis yang diduga masih mempunyai kaitan dengan Prieure, kaum yang dianggap keturunan Yesus itu. Bahkan penulisnya--walau mendapat kritikan pedas tetap yakin, hasil karyanya bukan sekedar isapan jempol. Tukang kayu Sebenarnya kontroversi tentang Yesus tidak hanya beredar di kalangan Kristen. Golongan Ahmadiyah, dalam Islam, sudah sejak perempat pertama abad ini mengimani Yesus Kristus (bahasa Arab Isa Almasih) dengan cara berbeda . Mereka yakin, Yesus berayah dan beribu. Ayahnya adalah Yusuf An-Najjar, si tukang kayu. Bahwa ia dalam Quran celalu disebut Isa ibn Maryam, Isa anak Mariam, bukan lantaran ia lahir secar. luar biasa. Tapi karena Maryam adalah keturunan Harun, keluarga pendeta, dan bukan Musa yang jagoan perang. Tapi mayoritas muslimin lantas bertanya Mengapa susah benar menerima "keajaiban" kelahiran Yesus? Padahal Adam sendiri juga dilahirkan tanpa ayah-ibu. Kaum Ahmadiyah menjawab dalam Quran tak ada keterangan bah wa Adanl manusia pertama. "Sedang ayat-ayat tentang penciptaan Adam memberi kesan kuat sebagai simbolik belaka Dalam hal ini mereka senada walau tak sama persis dengan filosof Islam Muhammad Iqbal--yang bukan Ahmadiyah -- dan Ja'far Shadiq, imam keelam Syi'ah. Ahmadiyah juga yakin bahwa Yesus benar-benar disalib. Berbeda dengan keyakinan mayoritas muslim bahwa yang disalibkan adalah orang lain yaitu Yudas Iskariot (yang oleh malaikat wajahnya dibikin mirip dengan Yesus). Mereka percaya ayat Quran yang berbunyi. "Dan mereka tidak membunuhnya dan mereka tidak menyalibnya, melainkan disamarkan di mata mereka," menerangkan bahwa Yesus tidak mati di tiang salib. Tapi orang Yahudi menyangka, ia sudah mati--maklum tak ada orang disalib yang tidak mati. Sehingga kata-kata Quran berarti, "tidak menyalibkan sampati mati". Soal kebangkitan, setelah tiga hari dikubur menurut versi Kristen, Maria datang ke gua tempat menyimpan tubuh Yesus. Di situ ia melihat dua malaikat. Sebenarnya, menurut Ahmadiyah, yang datang itu adalah murid Yesus dari Timur, jemaat yang selalu berjubah putih. Mereka ini yang kemudian membawa Yesus pergi. Menurut keyakinan Ahmadiyah, Yesus meninggal dalam usia tua. Dan yang penting, keturunannya sampai sekarang masih ada yaitu di sebuah daerah di Kashmir Pakistan. Mereka mempunyai ciri-ciri antropologis mirip Yahudi. Tentang Yesus kawin, Gereja Mormon -- yang dalam Kristen dinyatakan sebagai bidaah yang juga mempunyai nabi lain bernama Yoseph mith--beranggapan bahwa Yesus adalah seorang poligam, mempunyai banyak istri. Kesejajaran pandangan Ahmadiyah di kalangam mayoritas Islam memang ada. Paling tidak, pada tingkat formal, Syaikh Muhammad Abduh berpendapat (ini sesudah Ahmadiyah) bahwa Yesus benar-benar meninggal di dunia ini. Ia tidak diangkat ke "langit" dan hidup selama-lamanya menunggu hari turun kembali, seperti keyakinan muslimin sebelumnya yang mirip dengan keyakinan kristiani formal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus