Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dari buku putih sampai cornell

Berbagai versi sekitar peristiwa g30s-pki. buku putih (1978) menyebut pelaku utamanya adalah pki. cornell paper menganggap pelaku utamanya tni ad. yang lainnya menyebut bung karno sebagai pelaku utama.

6 Oktober 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK versi di seputar G30S-PKI. Siapakah dalang percobaan kudeta berdarah itu? Apakah cuma PKI? Mungkinkah justru Presiden Soekarno sendiri? Seberapa jauh keterlibatan TNI AD? Berikut contoh dari berbagai versi itu. Pelaku Utama Gerakan 3~ ~September: Pa~tai Komunis Indonesia Buku Putih (1978). Inilah versi resmi pemerintah RI tentang peristiwa G30S-PKI. Penyusunnya adalah ~Nugroho ~Notosusanto ~(ketua~), Durmawel Achmad, dan Sunardi D.M. Buku ini disiapkan sekitar lima tahun sebelum diterbitkan. Kesimpulan dari buku yan~g terdiri dari delapan bab ini menunjukkan bahwa PKI adalah dalang sebenarnya Peristiwa Gestapu daiam upaya merebut kekuasaan dengan memperalat unsur ABRI. Dan PKI memang sudah lama mempersiapkan perebutan kekuasaan ini. Tujuannya adalah untuk membentuk pemerintahan komunis menuju masyarakat komunis Isi dan analisa Buku Putih ini hampir serupa dengan buku The Coup Attempt of the "Septem~ter 30 Movement" in Indonesia. Penulisnya Nugroho Notosusanto bersama Ismail Saleh. Dokumen lainnya yang juga menguraikan keterlibatan PKI dalam peristiwa G30S-PKI adalah The ~estapu Affair of 1965 (1971), dan The Rise and Fall oJ the Communis~ Party of Indonesia (1969~) karya Guy Pauker. Staf ahli Rand Corporation itu menganggap G-30-S sebagai "puncak of ensif revolusioner PKI" yang sudah lama dipersiapkan, jauh sebelum isu adanya Dewan Jenderal muncul di bulan Mei. Pauker memperkuat argumentasinya dengan mengutip otokritik Sudisman, salah satu anggota Politbiro PKI. yang sewaktu diadili menuduh Aidit dkk. melakukan "avonturisme" . Arnold Brackman juga menulis buku yang menunding ket~erli~bat~an PKI ~~dalam The Communist Collapse in Indonesia ~(1969). Menurut dia, PKI jelas terlibat dan mendalangi peristiwa hitam dalam sejarah Indonesia itu. Pelaku utama Gerakan 30 September: TNI AD Preliminary Analysis of the October 1, 1965, Coup in Indonesia (1966). Ini me~upakan studi yang dilakukan oleh pakar Indonesia di Cornell University, seperti Benedict R. Anderson dan Ruth McVey. Itu sebabnya dokumen ini dil~enal juga dengan nama Cornell Paper. Menurut Cornell Paper, Peristiwa Gestapu adalah persoalan intern dalam tubuh Angkatan Darat. Jadi, bukan PKI yang mendalangi peristiwa itu. Namun, pada saat-saat terakhir, ada upaya memaneing supaya PKI terseret. Kalau toh PKI terlihat, keterlibatannya hanya insidental. Analisa ini tampaknya tak jauh berbeda dengan analisa kelompok kiri di Eropa Barat, yang diwakili oleh W.F. Wertheim, dalam tulisannya berjudul Suharto and the Unt~un~g ~Coup - The Missing Link (1970). Kesimpulan pokok dari tulisan itu adalah: justru AD-lah yang melakukan kudeta. Ia meragukan keterlibatan komunis karena disaat itu PKI sudah berada di ambang ~puncak kekuasaan. Jadi? buat apa susah-susah lagi merebut kekuasaan? Peter Dale Scott, profesor ahli bahasa Inggris dari California University, Berkely, AS. juga menerbitkan tulisan berjudul AS dan Penggulingan Sukarno. Karyanya itu dimuat di Pacific Affairs pada tahun 1984, dan, entah oleh siapa, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sepanjang 43 halaman folio. Dale Scott menguraikan peranan CIA dalam menggerakkan TNI AD, terutama lewat Seskoad. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa G30S-PKI merupakan kudeta yang dilakukan oleh Soeharto. Pihak Kejaksaan Agung, Agustus lalu, melarang peredaran dokumen terjemahan itu. Alasannya, uraian Dale Scott itu mengaburkan fakta sejarah. Pelaku utama Gerakan 30 September: Bung Karno In The Spirit of the Red Banteng (1973). Karya yang dibuat oleh Dr. Anthonie C.A. Dake ini justru menilai Bung Karno adalah dalang dalam peristiwa G-3()-S. Argumentasi Dake adalah, mengapa pada tahun 1965 ada dua tokoh terkemuka PKI - Aidit dan Njoto -- cukup lama melawat ke luar negeri? Ini menunjukkan bahwa PKI memang tak menyiapkan sebuah kudeta. Kata Dake peristiwa ini dilatarbelakangi oleh sikap Bung Karno yang sangat tak sabar melihat opoxisi beberapa perwira tinggi AD terhadap program-program revolusinya. Ia kemudian memerintahkan Letkol. Untung membereskan mereka. Aidit mengetahui rencana ini setelah ia kembali dari RRC dan seusai rapat Politbiro 7 Agustus 1965. Inilah yang membuat PKI terlibat. Dan ini karena tak ada pilihan, meng~ingat bahwa PKI sangat bergantung kepada Presiden Soekarno. Untuk menguatkan argumentasinya itu, setahun kemudian. Dake menerbitkan The Devious Dalang Soekarno and the so-called Untung Putsch. Eyewitnes~ Report by Bambang S. Widjanarko. Ini merupakan kumpulan 14 berita acara pemeriksaan (BAP) yang berisi interogasi Tim Pemeriksa Pusat Kopkamtib terhadap bekas ajudan Presiden Soekarno, Kolonel KKO Bambang Setyono Widjanarko Bulan lalu, The l~evious Dalang - setelah 16 tahun terbit-peredarannya dihentikan oleh Kejaksaan Agung RI. ~Dake tak sendirian dengan pendapatnya itu. John Hughes, dalam buku The End of Sukarno (1967), juga telah menyimpulkan bahwa yang mendalangi kup itu sendiri Bung Karno. Ia menilai tindakan Letkol. Untung, sebelumnya, mendapat restu Soekarno. Ketika Supardio melaporkan terbunuhnya para jenderal, Bung Karno praktis tak bereaksi apa-apa. PKI Pecah Dua penulis Soviet, A. Belenykii dan B. Ilichov, dalam Kommunis~, Oktober 19~8, menuduh bahwa G-30-S digerakkan "perwira-perwira kiri AD" yang didukung oleh pimpinan AURI. Perhitungannya, Soekarno akan berpihak pada kekuatan kiri, "grup kecil pimpinan PKI" memutuskan mendukung G-30-S, dan PKI dinilai melakukan "komplotan istana". Grup yang dimaksud adalah Aidit dkk. yang menganut garis Mao.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus