Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan unggahan di Instagram Puan Maharani, tidak bisa dimaknai sebagai sinyal bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan merapat ke koalisi pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Dibuka 17 Januari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dasco, unggahan tersebut menunjukkan Puan menginginkan para elite politik bersatu di tengah ketidakpastian situasi global. “Ini bukan soal merapat atau nggak merapat. Tapi memang semangat persatuan dan kesatuan yang harus (dilakukan) di tengah situasi internasional yang sedang tidak baik-baik saja,” kata Dasco saat ditemui di kompleks parlemen Senayan pada Selasa, 14 Januari 2025.
Dalam video yang diunggah di Instagram @puanmaharani pada Selasa pagi, 14 Januari 2024, tampak cuplikan Puan sedang berjalan dan berbincang dengan Presiden Prabowo Subianto. Setelah bersama Prabowo, cuplikan lain menunjukkan interaksi Puan dengan Bahlil Lahadalia, Surya Paloh, Airlangga Hartarto, dan sejumlah elite partai politik lainnya.
“Ada yang jauh lebih penting di atas segala kepentingan, yaitu keutuhan dan persatuan bangsa,” tulis Puan dalam keterangan unggahan tersebut.
Mengenai itu, Dasco berpendapat langkah yang dilakukan Puan sesuai dengan kondisi terkini bangsa. Menurut dia, semangat persatuan dan kesatuan harus dipahami sebagai upaya konsolidasi dari ketidakpastian yang terjadi di dunia internasional.
“Kita setuju bahwa hal itu harus dilakukan dalam rangka menghadapi situasi yang tidak baik-baik saja di luar (negeri),” kata Dasco.
Sinyal mendekatnya PDIP ke pemerintah muncul pada beberapa kesempatan beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa hubungannya dengan Prabowo masih berjalan baik.
Megawati juga menyebutkan ada beberapa pihak yang sudah menyinggung kerinduan Prabowo terhadap nasi goreng buatannya. Relasi antara dirinya, Prabowo, dan nasi goreng tersebut ia sebut sebagai politik nasi goreng. “Udah lama, ada yang ngomong, ada yang ngomong (Prabowo) minta nasi goreng,” kata Megawati saat pidato Hari Ulang Tahun PDIP ke-52 beberapa waktu lalu.
Pilihan editor: Khofifah Laporkan Dua Program Baru Muslimat NU ke Prabowo