Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEDUA telapak tangan anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sabam Sirait mengusap pipi Emir Moeis menjelang rapat pimpinan nasional di markas Banteng, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat pekan lalu. ”Ayo, sapa dan hormati dulu para sesepuh. Mereka sudah menunggumu,” kata Sabam. Emir, Ketua Bidang Ekonomi PDIP, mendekat, membungkukkan badan, lalu tersenyum.
Di ruangan tertutup itu terlihat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri siap memimpin rapat besar. Taufiq Kiemas dan semua elite PDI Perjuangan melingkari meja ruang rapat besar.
Emir menjadi sosok istimewa. Dia ditunjuk mengetuai tim hak angket Dewan Perwakilan Rakyat. Tugasnya membongkar cerita penyelamatan Bank Century Rp 6,7 triliun. Anggota Fraksi PDIP yang dititahkan membantu Emir di antaranya Hendrawan Supratikno, Gayus Lumbuun, Eva Kusuma Sundari, Ario Bimo, dan Maruarar Sirait. ”Semua anggota Fraksi PDIP bulat mendukung hak angket,” kata Emir, Jumat pekan lalu.
Dari 94 orang anggota Fraksi PDIP, hanya Taufiq Kiemas yang belum menggoreskan tanda tangan mendukung hak angket. Sudah jadi rahasia umum, naiknya Ketua Dewan Pertimbangan Pusat partai berlambang banteng menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu disokong Fraksi Partai Demokrat—partai Yudhoyono. ”Itu deal yang membuatnya sungkan menyerang Presiden,” kata sumber Tempo di Lenteng Agung.
Dugaan bahwa Kiemas tak mendukung angket ini dibantah Emir. Katanya, Kiemas sengaja tak dibebani kewajiban menandatangani surat dukungan hak angket. Sebagai Ketua MPR, ia sebaiknya netral. ”Hati Pak Kiemas pasti mendukung semua keputusan partai,” kata Emir.
Adapun Mega siap berperang. ”Semua institusi di republik ini harus mendukung (hak angket). Agar clear,” katanya seusai rapat pimpinan nasional. ”PDI Perjuangan siap mengungkap bailout ini.”
Ucapan Mega membuat sikap PDIP menjadi jelas. Sebelumnya, saat kasus Bank Century digodok PDIP sebulan lalu, Megawati mengunci mulut. ”Sekarang Ibu sudah bertitah dan tak boleh dibantah,” kata seorang sumber Tempo.
Dalam rapat Fraksi PDIP, Jumat pekan lalu, Mega sempat minta Kwik Kian Gie menjelaskan kepada para legislator Banteng. Padahal ekonom yang pernah menjadi dedengkot PDI Perjuangan itu sempat berseberangan dengan Megawati. ”Demi rakyat, keduanya bertemu, membongkar skandal Bank Century yang bernuansa perampokan,” kata sang sumber.
Tak berhenti sampai di situ, Megawati juga merestui rencana pertemuan semua legislator PDI Perjuangan dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla, orang yang disebut-sebut menyimpan banyak rahasia Bank Century. ”Kalla tahu banyak soal Bank Century, termasuk dokumen dan datanya. ”Dengan pemahaman komprehensif, perjuangan ini tak akan gembos di tengah jalan,” kata Emir. ”Kami masih mencari waktu tepat karena Pak Jusuf Kalla kabarnya masih di luar negeri.”
Kalla tak bisa dihubungi. Telepon genggamnya, yang biasanya selalu on, pekan lalu banyak tak aktif. Namun sumber yang dekat dengan Kalla membenarkan rencana tampilnya putra Makassar itu di mimbar Banteng. ”Tak ada muatan politik. Hanya ingin memaparkan perjalanan kasus sehingga uang rakyat bisa diselamatkan.”
Dwidjo U. Maksum
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo