Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dewan Pers Desak Hasan Nasbi Minta Maaf soal Pernyataan Teror Kepala Babi

Ninik juga menyinggung posisi Hasan Nasbi sebagai juru bicara kepresidenan ketika dia mengeluarkan pernyataan tersebut.

22 Maret 2025 | 15.10 WIB

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat memberikan keterangan pers terkait layanan Lapor Mas Wapres di Komplek Istana Wakil Presiden, Jakarta, 19 November 2024.  TEMPO/Subekti
Perbesar
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat memberikan keterangan pers terkait layanan Lapor Mas Wapres di Komplek Istana Wakil Presiden, Jakarta, 19 November 2024. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mendesak Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi untuk meminta maaf. Musababnya, pernyataan Hasan ketika menyikapi teror kepala babi terhadap salah satu jurnalis Tempo dinilai kurang tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dewan Pers meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada korban dan publik karena candaannya mengarah pada ujaran kebencian," kata Ninik ketika dihubungi lewat aplikasi perpesanan pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ninik berpendapat, teror kepala babi yang diterima jurnalis Tempo tersebut adalah tindakan kriminal. Oleh karena itu Ninik menilai respons Hasan yang tidak serius dan terkesan bercanda tersebut telah menyakiti prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan. 

"Di saat seseorang dan sebagian besar masyarakat terluka atau bahkan mulai ketakutan atas peristiwa pengiriman kepala babi, jubir malah merespons sebagai peristiwa candaan," ucap Ninik melanjutkan. 

Ninik juga menyinggung posisi Hasan sebagai juru bicara kepresidenan ketika dia mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurut Ninik, pernyataan Hasan itu secara tidak langsung merupakan pengejawantahan sikap presiden sebagai kepala pemerintah dan sebagai kepala negara. 

Melihat hal itu, Ninik mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menjaga kebebasan pers. "Kalau itu ditujukan pada penggiat pers, apa iya jubir pemerintah sudah tidak punya respect pada kerja-kerja pers sebagai pilar demokrasi?"

Hasan Nasbi sebelumnya sempat merespon teror kepala babi yang dikirim ke kantor Tempo. Ketika ditanyai perihal kejadian tersebut, Hasan justru menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja. 

"Sudah dimasak saja," kata dia di Kompleks Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.

Pandangan Hasan itu didasari sikap wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik Francisca Christy Rosana atau Cica di media sosial X. Hasan menganggap, Francisca melalui cuitannya menanggapi teror itu dengan lelucon. 

"Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong," kata Hasan. 

Hasan juga mempertanyakan, apakah kepala babi yang dikirim memang benar seperti itu atau hanya lelucon (jokes). Sebab, redaksi Tempo menanggapi teror itu dengan jokes.

"Apakah itu beneran seperti itu. Atau cuma jokes. Karena mereka menanggapinya dengan jokes," kata Hasan. 

Hasan pun meminta tidak perlu membesarkan kasus teror ini. Pemerintah Prabowo Subianto, kata Hasan, menjamin penuh kebebasan pers.

"Pemerintah tidak ikut campur sama sekali dalam membuat berita. Pemerintah hanya meluruskan kalau medianya salah paham. Kami luruskan. Kalau nulis statemen salah kami luruskan," kata Hasan Nasbi.

Hendrik Yaputra ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus