Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Di Debat Ketiga, Imam-Ririn Bantah Data Setara Institute soal Depok Kota Intoleran

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Nomor Urut 1, Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq menepis hasil riset dari SETARA Institute yang mengatakan Depok intoleran.

22 November 2024 | 06.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Nomor Urut 1, Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq menepis hasil riset dari Setara Institute yang menyebut Depok kota intoleran. Paslon ini menjawab pertanyaan moderator mengutip hasil riset Setara Institute.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut disampaikan dalam debat ketiga Pilkada Depok yang diselenggarakan KPU di di kampus Jakarta Global University (JGU), Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC), Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis, 21 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ririn mengatakan bahwa Depok kota toleran dan inklusif. "Karena warga Depok sangat beragam dan cinta Kebhinekaan serta perdamaian," kata Ririn.

Bahkan, lanjut Ririn, pemerintah telah membuat program untuk merangkul semua golongan masyarakat, seperti insentif untuk pembimbing rohani (Bimroh).

"Pendeta, ustadz, biksu dan pemuka agama mendapatkan bantuan yang sama," papar Ririn.

Sementara itu, Imam mengatakan pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan seluruh pemuka agama di Depok, bahkan bantuan untuk perbaikan rumah ibadah.

"Kami adakan jambore serta kemah lintas agama bersama seluruh tokoh agama di Depok," kata Imam.

Wakil Wali Kota Depok non-aktif ini pun menegaskan pemerintah tidak pernah melarang kegiatan beribadah kelompok masyarakat agama manapun, bahkan menggratiskan izin mendirikan bangunan (IMB) rumah ibadah.

"Kita harus mencintai keberagaman dan kedamaian," ujar Imam.

Mengutip data dari Kementrian Agama, nilai indeks kerukunan di Depok mencapai 73,4 persen dan angka itu tinggi bagi kota dalam menjaga kerukunan masyarakat.

Imam kembali menegaskan bahwa pemberi nilai itu adalah lembaga negara yang sah dan bukan lembaga swasta yang bisa membuat nilai berapa saja.

"Tapi nilai yang paling akurat itu ada di lembaga resmi milik pemerintah, contohnya BPS yang selalu membuat data yang akurat," tegas Imam.

Selain itu, Imam mengatakan, paslon nomor urut 1 juga akan memberikan pemahaman dana insentif bagi pembimbing rohani agar menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan keragaman di masyarakat.

"Kami punya sahabat tokoh dari berbagai agama. Ketua PGI Kota Depok Pendeta Rolan, lalu ada Pendeta Roki, serta semua unsur FKUB mengatakan bahwa Kota Depok adalah kota yang sangat toleran," ucap Imam.

Sebelumnya, Setara Institute menobatkan Kota Depok sebagai kota yang paling intoleran secara berturut-turut.  Dalam predikat ketiga kalinya pada laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022, Depok masuk kategori kota paling intoleran dalam urutan terbuncit setelah Cilegon, Banten, dengan skor 3.610.

Pilihan Editor: Imam Budi Hartono Ogah Bangun BLK di Depok

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus