Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerukan masyarakat untuk tetap menjaga toleransi dan perdamaian memasuki tahun politik dan pemilihan umum atau 2024. Ia menyebut pilihan hidup rukun yang diberikan Tuhan harus diperjuangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyampaikan ini saat menghadiri peringatan Natal Nasional di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 27 Desember 2023. Kepala negara didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan keamanan Mahfud Md., Menteri Komunikasi dan Informatika Budie Arie Setiadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Agama telah memperkirakan Perayaan Natal Nasional kali ini akan dihadiri oleh 30.000 jemaat Kristiani. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) serta Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) memutuskan tema Natal 2023 adalah 'Kemuliaan kepada Allah dan Damai Sejahtera di Bumi'.
"Walaupun kita memasuki tahun politik, walaupun kita akan menyelenggarakan pemilu, memilih anggota legislatif dan presiden. Kita harus jaga toleransi, persatuan perdamian," kata Jokowi dalam sambutannya, dipantau dari keterangan video Sekretariat Presiden.
Kepala negara mengatakan perbedaan pilihan wajar dalam demokrasi, tapi masyarakat Indonesia dipersatuan untuk kepentingan mulia menjaga persatuan, kesatuan, perdamaian, kegotongroyongan dan kemanusian.
Pemilu, termasuk pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif akan digelar pada 14 Februari 2024. Sementara pemilihan kepala daerah direncanakan pada November 2024.
Pilpres 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan calon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo - Mahfud Md.
Dalam sambutannya di Gereja Bethany Nginden Jokowi mengatakan pilihan hidup rukun dan penuh kasih adalah yang terbaik diberikan Tuhan. Namun, eks Gubernur Jakarta itu menyebut masyarakat harus tetap ingat dan waspada di tengah dunia terjadi krisis seperti pangan, ekonomi, perselisihan antar bangsa hingga perang.
"Kita Bangsa Indonesia beruntung, menjaga toleransi dalam keberagaman," kata Jokowi.