J.A. Wuisan agak lega. Beban berat sejak sebulan lalu setidaknya
sudah ringan, setelah Ketua DPRD tingkat I Sulawesi Utara itu,
Senin siang lalu menemui Menteri Dalam Negeri Amirmachmud
menyampaikan 4 orang bakal calon gubernur Sul-Ut. Yaitu Letjen
G.H. Mantik, kini Pangkowilhan I drs. Frits Eman, Presdir PT
Udatimex di Jakarta drs. J.D.P. Takaendengan, bekas Ka Kanwil
P&K Sul-Ut dan drs. Rony Tangkudung, Pembantu Rektor II
Universitas Sam Ratulangie, Manado.
Mestinya penyampaian bakal calon itu direncanakan Sabtu 2
Februari. "Tapi karena dalam pembahasan di DPRD Kamis 31
Januari, belutn ada kesepakatan, sidang dilanjutkan lagi," kata
Wuisan kepada TEMPO. Ketidak-sepakatan itu tampaknya berkaitan
denan nama Brigjen Erman Harirustaman, Pjs. Gubernur Sul-Ut
kini, yang juga muncul sebagai salah seorang calon.
Menurut Sekretaris DPD Golkar Sul-Ut, dr. J H. Mandang, keempat
fraksi menjadi sepakat bulat setelah Erman, melalui Ketua DPRD
Sul-Ut Wuisan, menyatakan tidak bersedia dicalonkan oleh salah
satu fraksi.
Sebelumnya muncul 13 nama bakal calon. Selain Erman sendiri juga
terdapat nama Mayjen E.Y. Kanter SH, Koordinator Opstibpus dan
satu-satunya calon wanita, Nyonya Watuseke Politon. Mendadak
muncul nama Mantik, yang dicalonkan oleh DPD dan DPP Golkar.
Bahkan menurut Sukardi, salah seorang Ketua DPP Golkar,
"Menhankam sudah mengizinkan," semntara Mantik sudah dihubungi
dan bersedia.
Tidakkah jabatan gubernur terlalu rendah bagi seorang letnan
jenderal? "Bagi pribadi Jenderal Mantik mungkin terlalu rendah.
Tapi merupakan satu kehormatan bagi rakyat Sul-Ut jika Pak
Mantik bersedia menjadi gubernur," kata Wuisan.
Letjen Gustaf H. Mantik, 52 tahun, lahir di Bandung. Pernah
menjadi Asisten II Kodam V/Jaya kemudian Kastaf Garnisun
Ibukota (1963), selama setahun 1971-72 menjadi Pangdam IX
Mulawarman. Setahun kemudian kembali ke Jakarta sebagai Pangdam
V/Jaya. Kini Pangkowilhan I yang daerahnya meliputi Sumatera dan
Kalimantan Barat.
Daerah lain yang sama sibuknya seperti halnya Sul-Ut adalah
Sulawesi Tengah. Menurut jurubicara Depdagri Feisal Tamin,
jadwal pemrosesan bakal calon gubernur di Sul-Teng juga hampir
sama dengan di Sul-Ut. "Sebab dalam pertemuan gubernur
se-Indonesia yang direncanakan akan dibuka 10 Maret mendatang,
semua gubernur yang hadir adalah yang definitif," katanya.
Itulah sebabnya Kol. R Suyono, Ketua DPRD tingkat I Sul-Teng
hampir 3 minggu ini di Jakarta, "menunggu keputusan Mendagri."
"Pasaran" bakal calon gubernur untuk Sul-Teng pun tak kalah
dengan Sul-Ut. Bahkan lebih banyak 15 nama. Sebagian besar dari
ABRI. Selain nama Kol. Eddy Djadjang Djajaatmadja, Pjs. Gubernur
Sul-Teng, juga ada nama A.Z. Lamadjido (bekas Bupati Donggala),
H. Galeb Lasahido (Irwilda Sul-Teng), Kol. A.R. Hartono (Dan
Rem Tadulako Sul-Teng), Kol. R. Suyono (Ketua DPRD Sul-Teng),
Kol. Eddy Suroso (Bupati Buol Toli-toli) dan Letkol Moedakir
(Ketua DPD Golkar Sul-Teng).
Menjagoi Suyono
Di Jakarta, minggu lalu, Eddy Djadjang tidak bersedia bicara
banyak. "Pendeknya sekarang pihak Golkar sedang menyusun
bakal-bakal calon itu. Tapi saya sendiri tidak tahu-menahu sebab
tidak dihubungi," katanya singkat. Ketua DPRD Sul-Teng R. Suyono
juga mengatakan hal yang sama.
Meskipun sampai akhir pekan lalu DPRD Sul-Teng belum memroses
bakal calon gubernurnya, tapi kalangan Golkar Sul-Teng tampaknya
memang menjagoi Suyono. Pernah dua kali menjadi Ketua DPD Golkar
dan dua kali pula sebagai Ketua DPRD Sul-Teng, Suyono
satu-satunya yang purnawirawan di antara para bakal calon dari
kalangan ABRI. Dia pula yang paling lama bertugas di daerah itu
sejak 1965.
Selain Sul-Ut dan Sul-Teng tahun ini ada 4 gubernur lagi yang
habis masa jabatannya. Yaitu Mayjen Aang Kunaefi (Jawa Barat),
Mayjen Soepardjo Roestam (Jawa Tengah), Brigjen Soebardjo.
(Kalimantan Selatan) dan Kol. Soetran (Irian Jaya).
Kabarnya banyak calon pengganti Soepardjo Roestam yang
mengundurkan diri. Ujar Feisal Tamin "Malah bukan tak mungkin
Pak Pardjo bisa memangku jabatan Gubernur Ja-Teng untuk kedua
kalinya, terutama karena prestasinya yang luar biasa."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini