Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palu - Dewan Masjid Indonesia Kota Palu mencatat ada 95 masjid yang rusak akibat gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Data tersebut saat ini diproses di Kementrian Agama untuk mendapatkan perhatian dan bantuan pemerintah," kata Ketua DMI Palu Moh. Ikbal Andi Mangga di Palu, Rabu, 17 Oktober 2018. Ikbal menyebut pendataan tersebut diantaranya dilakukan oleh ustad dan takmir masjid setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai sekarang, kata Ikbal, DMI bersama Kementerian Agama Palu masih mendata masjid-masjid yang rusak. Salah satu cara yang dipakai yakni mengambil foto bangunan masjid yang rusak. "Perkiraan DMI jumlah masjid yang rusak sekitar 127 atau 40 persen dari total masjid di Kota Palu," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Palu ini menuturkan sebagian masjid yang terdata rusak, terutama rusak parah berada di wilayah Kecamatan Palu Barat dan Palu Selatan. Masjid-masjid yang rusak itu akan diperbaiki dan dibangun kembali lewat dana bantuan Kementerian Agama.
"Kategori kerusakan meliputi rusak ringan, sedang dan berat. Rusak berat defenisinya bahwa masjid tersebut sudah tidak dapat digunakan dan ini yang diprioritaskan untuk dibangun kembali," kata Ikbal.
Sementara itu, bagi imam dan takmir masjid yang meninggal, DMI belum mendata seluruhnya. "Minta tolong kalau ada yang mengetahui atau ada informasi tentang imam atau takmir masjid yang meninggal saat gempa dan tsunami dapat menghubungi untuk didata," kata Ikbal.
Selain dari Kemenag, kata Ikbal, bantuan bagi masjid dan imam serta takmir masjid yang meninggal akan disalurkan oleh DMI pusat. Berdasarkan data pada Sistem Informasi Masjid (Simas) Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama jumlah masjid di Kota Palu sebanyak 382 masjid.