Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Prasetiya Mulya mengukuhkan dua orang profesor di bidang ekonomi dan bisnis. Sosok itu adalah Eliot Simangunsong dan Lukas Setia Atmaja. Pengukuhan berlangsung pada Selasa, 5 Maret 2024, di Bumi Serpong Damai, Tangerang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eliot Simangunsong, dalam orasi ilmiahnya menyampaikan soal Covid-19 mengubah lanskap rantai pasokan logistik. "Ada tiga periode penting yang mengubah industri rantai pasokan dan logistik, salah satunya adalah pandemi. Bisnis harus bisa beradaptasi dan menghadapi tantangannya," kata Eliot dari keterangan yang diterima Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di hadapan mantan Menteri Perdagangan Maria Elka Pangestu dan pendiri lembaga kajian Central Strategic International Studies, Harry Tjan Silalahi, Eliot menyampaikan hasil penelitiannya ini. Menurut dia, konsep manajemen rantai pasokan, sangat penting di dunia bisnis untuk keberhasilan kinerja. Namun hal ini harus didukung pula oleh mitra, pemasok dan pelanggan.
Dalam orasi ilmiah ini pula, Eliot menjelaskan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan biaya, manfaat serta risiko dari setiap strategi yang mereka pilih. Salah satu cara yang bisa dilakukan, kata Eliot, dengan pendekatan yang melibatkan integrasi aspek-aspek sosial dan lingkungan.
"Manajemen ketidakpastian sangat penting di era bisnis yang kompleks ini. Gangguan terhadap kinerja rantai pasokan harus benar-benar dipahami oleh pemangku kebijakan di suatu perusahaan," kata Eliot.
Sementara itu, Lukas Setia Atmaja juga menyampaikan orasi ilmiahnya dalam kata sambutan pengukuhan profesor itu. Ia membahas soal percepatan peningkatan literasi dan tata kelola pasar. Menurut Lukas, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2024.
Kondisi ini, kata Lukas, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju yang memiliki kualitas unggul dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi. "Salah satu indikator utama kesuksesan mencapai visi ini adalah sektor keuangan yang makin maju, dalam dan beragam," kata Lukas.
Lukas menyatakan, sudah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, institusi pendidikan, institusi keuangan dan masyarakat, untuk melakukan edukasi keuangan secara sistematis dan masif. "Dengan meningkatnya literasi keuangan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal akan bertambah," ujar Lukas.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.