Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Duta Besar untuk Vatikan Bicara Kelanjutan Deklarasi Istiqlal

Duta Besar RI untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono mengatakan Vatikan dan Indonesia sedang mematangkan Deklarasi Istiqlal pertemuan dan seminar.

22 April 2025 | 13.19 WIB

Paus Fransiskus menyapa umat beriman di akhir audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 13 November 2024. Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Paus Fransiskus menyapa umat beriman di akhir audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 13 November 2024. Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono mengatakan Vatikan dan Indonesia tengah mematangkan Deklarasi Istiqlal yang telah ditandatangani oleh Pemimpin Gereja Katolik Dunia Sri Paus Fransiskus dan Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pada Kamis, 5 September 2024. Trias mengatakan dirinya belum lama ini bertemu dengan Kardinal George Jacob Koovakad—yang telah ditunjuk oleh Paus Fransiskus untuk memimpin Dikasteri Dialog Antaragama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Trias, Kardinal Koovakad sudah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan Deklarasi Istiqlal. “Kami bikin rencana-rencana, ada pertemuan, ada seminar, dan sebagainya yang untuk lebih mensosialisasikan Deklarasi Istiqlal,” kata Trias kepada Tempo pada Senin malam, 21 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trias menyebut Kardinal Koovakad antusias ketika membicarakan soal Deklarasi Istiqlal lantaran ia terlibat dalam penyusunannya. Adapun Deklarasi Istiqlal merupakan dokumen yang menegaskan komitmen terhadap kerukunan antarumat beragama untuk kemanusiaan.

Selain itu, menurut Trias, ia telah mendiskusikan kelanjutan deklarasi ini bersama Pater Markus Solo Kewuta saat wisma KBRI untuk Takhta Suci (Vatikan) mengadakan acara silaturahmi pada 12 April 2025 lalu. “Saya ngobrol dengan Pater Markus juga bicara itu. Ia bilang sudah dapat teks aslinya (Deklarasi Istiqlal),” ucap dia.

Trias juga mengungkapkan bahwa sebelum Paus Fransiskus wafat, ada keinginan dari Nasaruddin Umar untuk melawat ke Vatikan. Trias menerima kabar dari Jakarta mengenai rencana itu dan menunggu kelanjutannya. Namun, rencana pertemuan lanjutan antara pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia dan imam besar Masjid Istiqlal itu tak kunjung terealisasi. Apalagi setelah kesehatan Sri Paus memburuk pada awal tahun ini, tamu dari luar negeri harus dibatasi. Kemunculannya di publik pun sangat terbatas di masa pemulihan itu hingga akhirnya wafat sehari setelah Hari Paskah.

Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025 di Casa Santa Marta. Pada pukul 09.45 setempat, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus yang telah menjabat selama 12 tahun itu. 

"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ujar Kardinal Farell dilansir dari situs Vatikan, Senin, 21 April 2025.

Sebelum wafat, Paus bernama lahir Jorge Mario Bergoglio itu sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025. Ia menderita bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Paus Fransiskus pernah menderita radang selaput dada saat dewasa muda dan sebagian paru-parunya telah diangkat. Dokter telah meminta Fransiskus untuk beristirahat selama dua bulan di kediamannya di Casa Santa Marta untuk pemulihan. 

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus