GAJAH susah karena belalai, manusia susah karena lalai. Dan ini berangkai. Di Thailand, yang dijuluki sebagai Negara Gajah Putih, belalai gajah amat diandalkan untuk menggotong kayu gelondongan. Sejauh ini belum banyak yang terdengar dari suka- duka tenaga kerja khas ini. Maklum, siapa sih yang bisa mewawancarainya? Tapi ternyata penderitaan mereka lumayan mengenaskan. Meski tanpa dibumbui huru-hara, derita sang gajah itu sampai juga ke telinga para wartawan, baru-baru ini. Kisahnya lalu dibeberkan di media massa berskala nasional, mengenai nasib sejumlah gajah yang kecanduan obat perangsang. Inilah kelalaian para juragannya. Lantaran ingin meningkatkan target pendapatan, mereka mencekoki gajah-gajah itu dengan pil amfetamin. Tujuannya bukan sekadar agar belalainya bertambah kuat, tapi sekaligus supaya si gajah dapat diperbudak dalam jam kerja yang lebih panjang. Maunya ingin me-nguras tenaga sang gajah, tapi abai memperhitungkan akibat buruk bagi fisik sang gajah. ''Setelah merawat 13 gajah yang sakit, kami memutuskan untuk bertindak,'' kata Aduldej Chakrabandu. Ia adalah direktur perusahaan pemerintah, Badan Industri Kehu-tanan. Badan usaha milik negara ini, menurut berita di koran Bangkok Post pekan lampau, akan membuka rumah sakit hewan untuk merawat gajah-gajah kecanduan obat itu termasuk yang cedera akibat kejatuhan kayu gelondongan. Biaya dari akibat sikap abai terhadap hewan berbelalai itu kini menjadi tanggungan pemerintah Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini