Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Cinta cewek buatan di malaysia

Din,23, tetap cinta berat pada istrinya anizah,38, kendati jawatan agama islam selangor menyarankan cerai. pasalnya, istrinya itu waria yang berubah kelamin. sebelumnya, din bergelimang dosa.

7 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Cinta cewek buatan di malaysia
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
KAWIN sebulan sudah disuruh batal, ya, urusannya antara masuk akal dan tidak masuk akal. Inilah yang dialami Din, 23 tahun, dan Anizah, 38 tahun, di Selangor, Malaysia. Din datang ke Malaysia bersama orang tuanya dari Medan pada Desember 1979 dan bermukim di kawasan Gombak Barat, Negara Bagian Selangor. Usianya sembilan tahun ketika itu. Ayahnya keturunan Jawa dan ibunya asli Melayu Deli. Mereka masuk secara legal dengan paspor RI. Din mengecap pendidikan sekolah menengah di Negara Bagian Selangor, tapi tak selesai karena anak sulung dari lima bersaudara ini memilih membantu orang tua menjalankan bisnis kecil-kecilan. Kini Din dalam proses menjadi warga negara Malaysia. Berstatus penduduk tetap, dia diterima bekerja di Hotel Malaysia, Kuala Lumpur, tahun lalu. Di hotel ini Din ketemu Anizah juga bekerja di situ. Mereka kawin bulan Februari lampau. Akad nikah berlangsung di Kantor Kadi Gombak Barat, dan abang kandung Anizah menjadi wali karena orang tuanya telah lama meninggal dunia. Beberapa hari sebelum nikah, Din baru tahu dari keponakan Anizah bahwa calon istrinya itu bekas lelaki. Calon istrinya itu menjalani operasi kelamin 17 tahun silam di Kuala Lumpur. ''Saya memang terkejut juga, tapi perasaan itu bisa cepat saya atasi karena saya percaya jodoh saya dengan Anizah adalah takdir Tuhan,'' kata Din kepada Ekram Hussein Attamimi dari TEMPO. Dari bentuk fisik dan gerak-geriknya, Anizah 100% wanita. Kulit wajahnya mulus dengan make-up tipis. Suaranya lembut dan tubuhnya langsing, berbeda dari waria biasa dengan laku serba- dibuat-buat. Baru sebulan mereka menikah, rumah tangga di-hoyak badai. Bukan lantaran hadirnya orang ketiga, tapi ada perintah bubar dari kantor agama setempat. ''Ada orang yang iri, lantas melapor pada Jawatan Agama Islam Wilayah Persekutuan. Lalu urusan ini diteruskan ke Jawatan Agama Islam Selangor (JAIS) karena kami dinikahkan di wilayah Selangor,'' tutur Din. Din dan Anizah dipanggil ke JAIS. Mereka disarankan cerai karena pernikahannya dianggap tidak sah. ''Islam melarang umatnya mengubah alat vital karena bertentangan dengan kodrat Tuhan, apalagi sampai melakukan perkawinan sejenis,'' ujar Mufti Selangor. Din pernah berumah tangga enam bulan, 1989, dengan gadis 16 tahun. Meski lepas dari cewek betulan dan kini ketemu cewek buatan, niat Din sudah bulat. Anizah tak akan diceraikannya meski 15 tahun lebih tua. Bahkan, tekanan-tekanan yang dialaminya kini disebutnya membuat cintanya kepada Anizah bertambah kuat. ''Saya terlalu menyaya-nginya. Saya tidak bisa hidup sendiri tanpa dia,'' kata Din. Ada riwayat, rupanya. ''Sebelum bertemu de-ngan Anizah, hidup saya bergelimang dosa dengan judi, minuman keras, dan perempuan. Alhamdulillah, Anizah membuat saya meninggalkan tabiat buruk itu,'' tuturnya. Kini ia berdagang jamu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus