Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Berita Tempo Plus

Dari dunia mimpi yang kongkret

Festival film aborigin, 22 film dokumenter dan semidokumenter, dibuat oleh mereka sendiri dan kulit putih. inilah rekaman tentang pernyataan hak dan kerinduan pada tanah dan mimpi.

7 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Dari dunia mimpi yang kongkret
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEGALANYA berasal dari mimpi. Tak ada waktu, tak ada sejarah. Melalui mimpi, kejadian demi kejadian mengalir dan nasib diselenggarakan. Begitulah dikisahkan, tujuh perempuan bersaudara bermimpi dikejar oleh lelaki bernama Nyiru, dari satu tempat ke tempat lain. Maka, mereka pun menyusup ke bumi, melewati gurun pasir, hutan, dan sumber air. Di setiap tempat, mereka menari dan melakukan upacara penyucian untuk menghubungkan diri dengan asal dan kelangsungan hidup. Mereka membuat hukum dan aturan, tempat kehidupan bersama disandarkan. Dari jejak-jejak mimpi inilah, benda dan peristiwa terbentuk. Inilah salah satu rekaman video yang dibuat oleh suku Pitjantjatjara, suku kecil dan terpencil di Australia Selatan. Sebuah rekaman yang dapat mewakili dengan kuat semangat masyarakat Aborigin untuk merumuskan diri dan dunia yang mereka hadapi. Mulai anak-anak, penari, dukun, kru film, sampai anggota masyarakat lainnya terlibat penuh dalam proses pembuatannya. Mereka memberikan komentar tentang upacara, ikut serta menari, memberikan semangat kepada pemain, dan ikut menunggu proses pembuatan rekaman itu. Melalui Seven Sisters Dreaming, judul rekaman ini, mimpi mereka rumuskan bersama-sama menjadi kenyataan. Rumusan yang hampir seabad dikemas oleh orang lain, orang kulit putih, beserta prasangka-prasangka mereka. Film Curiouser and Curiouser, sebuah kompilasi dari berbagai penelitian antropologi tentang bangsa Aborigin, mulai tahun 1898 hingga 1938, merupakan contoh bagaimana prasangka menyusup dengan baik dalam sistem pengetahuan. Proses ritual, perburuan kanguru, dan kehidupan peneliti dipaparkan dalam imaji tentang ''yang lain'', dengan cara yang eksotis. Imaji tentang Aborigin adalah imaji tentang objek dan imaji tentang keliaran. Meskipun dengan objek yang sama, terdapat perbedaan yang mendalam antara film yang dibuat oleh orang Aborigin dan orang kulit putih, baik dalam tema maupun proses pembuatannya. Dari 22 film dan video yang diputar oleh Kine Klub Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia, 26 Juli hingga 30 Juli lalu, hampir semuanya mengisahkan kerinduan Aborigin pada tanah dan mimpi, tempat mereka hidup dan berasal. Tanah menjadi pusat sekaligus tema, menyiratkan betapa pentingnya tanah dalam pandangan hidup Aborigin. Melalui Dance on Your Land, suku Lardil dari Pulau Mornington merekam perjalanan mereka menyeberangi Australia Utara, dengan tarian sucinya yang mengingatkan pada hukum kehidupan dan kekuatan budaya mereka. Dalam perjalanan, mereka disambut oleh suku-suku yang dikunjungi dengan tarian dan ritusnya sendiri. Jadilah perjalanan ini sebagai usaha untuk membangkitkan kesadaran dan identitas diri mereka. Kasus tuntutan hak atas tanah, yang kini masih hangat, didokumentasikan dengan hidup dalam Land Bilong Islanders. Tiga penduduk asli Pulau Muray mengajukan pemerintah Australia ke pengadilan. Mereka menuntut hak atas pulau yang mereka diami. Kasus ini merupakan tahap penting dari perjuangan masyarakat Aborigin di jalur legal. Inilah sebuah proses pengadilan yang mempersoalkan kembali asumsi dasar tentang kepemilikan dan hubungan antara kulit putih dan Aborigin. Menarik melihat perbedaan antara film yang dibuat oleh orang kulit putih dan oleh orang Aborigin, perbedaan yang mencerminkan cara melihat kenyataan. Film-film yang dibuat, disutradarai, dan diperankan oleh orang Aborigin, Seven Sisters Dreaming misalnya, dibuat dengan irama yang lamban, menggunakan longshot dan sudut lebar, sehingga yang sering terlihat hanya kelengangan dan keluasan, tanpa adegan apa pun. Adegan demi adegan berlangsung spontan dan hadir tanpa hubungan kausal. Berbeda dengan film yang dibuat dengan gaya western, penggambaran tentang kelompok dan interaksi yang terjadi di dalamnya lebih penting daripada ekspresi individual. Dengan kata lain, mereka lebih melihat kenyataan dalam pengertian ruang ketimbang kategori waktu. Curiouser and Curiouser, film dokumenter yang sepenuhnya dibuat oleh orang kulit putih, dengan kental menggunakan logika waktu. Peristiwa sejarah dan gejala kebudayaan diringkas dalam hubungan sebab-akibat yang mengikuti jalur yang bersifat universal. Dalam pandangan ini, sejarah merupakan sesuatu yang dapat diikuti, dapat diamati, dan bersifat kongkret. Masyarakat Aborigin, yang melihat kenyataan dalam pengertian ruang, bertindak sebaliknya. Rekaman yang mereka buat lebih mementingkan komposisi ketimbang tempo. Pusat perhatian diarahkan pada batasan kongkret tentang tempat, permukaan tanah, dan bentuk material hubungan sosial. Bahkan, dunia mimpi pun dilihat sebagai ruang kongkret. Setelah mengalami pengejaran dan pembersihan etnis, sejak dua abad lampau, masyarakat Aborigin kini mempunyai kesempatan merumuskan citra diri dan pandangan dunianya berkat teknologi informasi. Satellite Dreaming menggambarkan bagaimana masyarakat Aborigin merebut penggunaan media, yang dimanfaatkan sebagai senjata untuk melakukan emansipasi budaya di tanah impiannya. Sementara dalam masyarakat modern, berkat teknologi informasi, kenyataan bisa dikemas menjadi mimpi, bagi masyarakat Aborigin berlaku sebaliknya: mimpilah yang dikemas menjadi kenyataan. Taufik Rahzen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus