Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ambon - Sebanyak 15 rumah warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dilaporkan rusak akibat gempa Maluku 7,5 magnitudo Selasa 10 Januari 2022. Dengan rincian 1 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan. Selain rumah warga, fasilitas pendidikan juga mengalami kerusakan. Di antaranya, bangunan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki, Tanimbar Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sedangkan dampak korban, ada satu warga luka akibat tertimpa reruntuhan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Tanimbar, Bruno Layan saat dihubungi pada Selasa 10 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan informasi BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik. Terjadi kepanikan saat gempa berlangsung sehingga warga keluar rumah.
"Paska gempa, BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan. Di samping itu, kami mengimbau warga untuk tetap waspada," kata Bruno.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa berkekuatan 7,5 magnitudo berada pada 136 k barat laut Kepulauan Tanimbar. dengan kedalaman 130 km. Berselang sekitar 20 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo (M)5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 128 km.
Dilihat dari intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, dirasakan di wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.
Sebelumnya, sekitar pukul 02.47 WIT BMKG sempat mengeluarkan perungatan waspaada tsunami di sejumlah wilayah di Maluku Tenggara. Namun, sekitar pukul 05.08 peringatan tsunami berakhir.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, pemerintah daerah dan warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan paska gempa.
"Tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa," kata dia dalam rilis yang diterima tempo. Selain itu, warga diminta untuk tidak mudah terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasanya tersebar melalui media sosial. "Pastikan informasi terkini pascagempa dari BMKG, BNPB atau pun BPBD setempat," tuturnya.
Baca: Wakil Bupati TTS NTT Duga Gempa Maluku Akibatkan Jalan di Wilayahnya Rusak dan Patah
Catatan koreksi:
Berita ini telah mengalami perubahan pada Selasa 10 Januari 2023 pukul 11.40