Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gerakan Salam 4 Jari Ungkap Tingginya Angka Golput di Pilkada Jakarta

John menilai tingginya angka golput di pilkada Jakarta itu karena kekecewaan warga terhadap sistem politik di pilkada kali ini.

13 Desember 2024 | 22.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kedua kiri) berbincang dengan korban kebakaran saat meninjau posko pengungsian di SDN Kebon Kosong 09, Kemayoran, Jakarta, 12 Desember 2024. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inisiator gerakan salam empat jari, John Muhammad, mengatakan tingginya angka golput di Pilkada Jakarta membuat kemenangan Pramono Anung-Rano Karno krisis legitimasi. Dia mengatakan, jumlah pemilih yang tidak datang ke TPS atau abstention voting mencapai 3.489.614 orang atau 42,48 persen dari total Daftar Pemilih Tetap. Berdasarakn data KPU, jumlah DPT saat Pilkada Jakart tercatat sebanyak 8.214.007 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

John mengatakan jumlah pemilih yang golput itu melebih total suara yang ditorehkan Pramono Anung Rano Karno. Diketahui, pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menorehkan 2.183.239 suara atau sebesar 26,57 persen dari total DPT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sehingga cukup jelas bahwa legitimasinya cukup lemah,” kata John dalam keterangan tertulis, Jumat, 13 Desember 2024.

John menilai tingginya angka golput itu karena kekecewaan warga Jakarta terhadap sistem politik di pilkada kali ini. Di lain sisi, kata dia, hal itu juga mencerminkan tingginya daya kritis dan semangat kolektif.

“Tingginya angka golput menandakan warga menolak calon yang disodorkan elit partai di gelaran pilkada Jakarta 2024,” ujar John.

Lebih lanjut, John menilai kesadaran kritis warga Jakarta diharapkan bisa memunculkan kebijakan yang lebih demokratis. Menurut dia, warga punya modal politik yang tinggi untuk mengkritisi kebijakan pasangan calon yang memenangi pilkada Jakarta.

“Semangat kritis warga untuk mengawal kebijakan mereka harus terus dijaga dan dirawat,” kata John.

Pada Ahad, 8 Desember lalu KPU Provinsi Jakarta telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara pilkada Jakarta. Hasilnya pasangan Pramono-Rano unggul dengan torehan jumlah suara 2.183.239 atau 50,07 persen suara. 

Sedangkan Ridwan-Suswono memperoleh 1.718.160 atau 39,40 persen suara, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memperoleh 459.230 atau sekitar 10 persen suara.

Kubu Ridwan-Suswono juga tidak mengajukan permohonan gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi. Hingga Rabu, 11 Desember 2024 pukul 23.59 atau tenggat akhir pendaftaran, tak ada satu pun kubu Ridwan-Suswono yang datang ke Mahkamah untuk mendaftarkan gugatan.

Ridwan mengaku setelah berdiskusi dengan sejumlah tokoh, ahli, dan pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju atau KIM, gugatan urung dilakukan. Dia mengklaim hal itu bertujuan untuk mewujudkan demokrasi yang damai.

“Akhirnya pasangan Rido memutuskan untuk menerima Pilkada Jakarta yang telah ditetapkan KPU,” kata Ridwan Kamil saat konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya atau DPD Partai Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat, 13 Desember 2024. 

Karena tidak mengajukan gugatan ke MK, Ridwan Kamil lantas memberi ucapan kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno, yang memenangkan kontestasi Pilkada. Pasangan calon jagoan PDIP itu menorehkan 50,07 persen suara. 

“Kami mengucapkan selamat kepada Mas Pramono Anung dan Bang Rano Karno yang akan memimpin Jakarta di lima tahun ke depan,” ucapnya. 

Mantan Gubernur Jawa Barat itu juga memberi ucapan terima kasih kepada pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang ikut berkompetisi di Pilkada 2024.

Ridwan Kamil berharap agar Pramono Anung-Rano Karno bisa amanah dan memenuhi aspirasi warga Jakarta. “Kami izin menitipkan aspirasi Rido, karena kurang lebih 40 persen suara yang nitip ke kami tentu sangat besar dan harus diperhatikan dalam membangun Jakarta lima tahun ke depan,” kata dia. 

Andi Adam Faturrahman dan Advist Khoirunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus