Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, Andre Rosiade, menduga isu calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, terkena stroke sengaja dibuat untuk menurunkan elektabilitas. “Namanya juga sedang pilkada,” kata Andre saat dihubungi, Senin, 28 Mei 2018.
Elektabilitas pasangan Edy dan Musa Rajekshah dalam pilkada Sumatera Utara, ujar Andre, sedang unggul. Untuk menurunkan elektabilitasnya, dibuatkan isu Edy terkena stroke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menuturkan Edy sehat, bahkan baru saja pulang dari umrah. “Kemarin sempat menonton pertandingan antara PSMS Medan dan Arema FC di Stadion Teladan, Medan.” Edy tidak datang untuk berkampanye karena memang sedang umrah.
Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah didukung Partai Aamanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Golongan Karya, Partai NasDem, dan Partai Demokrat dalam pilkada tahun ini. Pasangan ini berhadapan dengan Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan. “Isu itu patut dicurigai dibuat oleh lawan politiknya.”
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyatakan hal senada. “Beliau sehat.”
Sebelumnya, juru bicara Partai Demokrat, Imelda Sari, mengkonfirmasi mengenai kondisi Edy Rahmayadi. "Tidak benar (Edy terkena stroke)," ujar Imelda kepada Tempo melalui pesan teks, Ahad, 27 Mei 2018.
Menurut Imelda, Sabtu, 26 Mei 2018, Edy menonton pertandingan antara PSMS Medan dan Arema FC di Stadion Teladan, Medan, bersama istrinya. Ketidakhadiran Edy Rahmayadi dalam kampanye beberapa hari terakhir karena sedang umrah, bukan terkena stroke seperti kabar yang beredar.
IMAM HAMDI | VINDRY FLORENTIN