Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gibran Dilirik Jadi Wapres Prabowo, Politikus PDIP: Kami Konsentrasi Menangkan Ganjar

Politikus PDIP Olly Dondokambey menanggapi santai soal isu yang menyebut Gibran Rakabuming Raka dilirik Prabowo sebagai cawapres.

14 Agustus 2023 | 14.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Olly Dondokambey menanggapi santai soal isu yang menyebut Gibran Rakabuming Raka dilirik oleh Prabowo Subianto sebagai bakal calon wakil presiden atau cawapres. Isu ini menguat sering dengan gugatan di Mahkamah Konstitusi soal batas umur wapres menjadi 35 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Olly, pihaknya tak mau ambil pusing isu tersebut dan bakal berfokus memenangkan capres dari PDIP, Ganjar Pranowo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami konsentrasi pemenganan Ganjar, kami tidak lirik kubu-kubu mana. Jadi kami konsentrasi untuk pemenangan Ganjar," kata Olly di kawasan a Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus 2023. 

Olly menyebut pihaknya terus melakukan konsolidasi ke lapangan dan berfokus meraih suara di akar rumput. Dengan fokus pada hal itu, Olly mengklaim partainya menjadi partai yang kegiatannya sampai ke bawah. "Ga ada Partai yang bisa sama dengan PDIP," kata Olly. 

Soal proses pemilihan cawapres Ganjar Pranowo, Olly menyebut nama-namanya sudah ada di Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP. Ia menyebut partainya tengah menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan cawapres tersebut. 

"Yang jelas sudah kami sampaikan ke Bu Mega, Bu Mega tingal melihat mana yang paling pas untuk mendampingi Ganjar dalam membangun Indonesia ke depan lebih hebat," kata Olly. 

Saat ditanya apakah cawapres Ganjar bakal berlatar belakang agamis dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Olly menyebut kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Apalagi, selama ini pola kerja sama PDIP dalam setiap Pilpres selalu berhubungan dengan kelompok tersebut. 

"Zaman Bu Mega dengan Gus Dur, Hasyim Muzadi, itu jalan terus, sama juga Pak Jokowi dengan pak JK, kemarin Pak Ma'ruf, itu sudah biasa kalau denga NU," kata dia. 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus