Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ingin partainya minimal mendapat jatah lima posisi menteri dari kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika pasangan tersebut terpilih dalam Pilpres 2024. Menurut Airlangga, 75 persen hingga 80 persen dari kader dan pendukung Partai Golkar memilih pasangan Prabowo-Gibran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan memperhitungkan kontribusi tersebut, Airlangga menyimpulkan, Partai Golkar seharusnya mendapat jatah menteri yang lebih besar dalam komposisi kabinet. "Kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak," kata Airlangga, Jumat, 15 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab, kata dia, Golkar menang di 15 provinsi dan berkontribusi sebesar 25 persen dari kemenangan Prabowo dan Gibran.
Soal Jatah Menteri untuk Golkar
1. Belum Berdiskusi
Airlangga mengatakan, belum ada pembicaraan mengenai alokasi lima posisi menteri dengan Prabowo Subianto. Dia mengungkapkan, masih menanti pengumuman pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU sebelum mengambil langkah lanjutan.
Airlangga juga mengonfirmasi, Golkar belum memberikan permintaan mengenai jatah posisi yang akan diisi dalam kabinet Prabowo. “Itu masih dalam pembahasan,” katanya pada Senin, 18 Maret 2024.
2. Nanti, Ada Waktunya
Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden pendamping Prabowo, memberikan tanggapannya terkait pernyataan permintaan Airlangga."Dibicarakan dan didiskusikan dengan Pak Prabowo. Beliau selaku capres nanti yang menentukan," katanya, Senin, 18 Maret 2024.
Gibran belum memberikan masukan mengenai jatah menteri kepada Prabowo. "Belum, belum. Nanti ada waktunya sendiri," katanya.
Gibran memastikan penyusunan kabinet hanya dibicarakan antara Prabowo dengan dia "Yang menyusun ya Pak Prabowo dong. Kalau masalah itu ya selama ini diskusinya antara saya dan Pak Prabowo, antara kami berdua," katanya.
3. Sudah Dibantu, Jatah Menteri Golkar harus Banyak
Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), organisasi pendiri Partai Golkar, memberikan dukungan terhadap permintaan Airlangga soal jatah menteri. Ketua Dewan Pakar DPP MKGR Azwir Dainy Tara menilai Partai Golkar telah bekerja keras untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024.
Menurut Azwir, wajar jika Partai Golkar mengajukan permintaan untuk mendapat lebih banyak posisi menteri dibandingkan dengan partai lainnya.
"Kami berharap ke depan kursi-kursi menteri di kabinet nanti MKGR dan Golkar harus mendapat kursi yang lebih banyak. (Kami) yang berjuang keras untuk Prabowo dan Gibran," kata Azwir, pada Ahad, 17 Maret 2024.
4. Tanggapan Gerindra dan PAN
Ketua harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, permintaan yang diajukan oleh Airlangga kemungkinan besar akan diwujudkan. Dia menyatakan, nantinya komposisi kabinet akan disesuaikan dengan kinerja dan dukungan yang diberikan selama masa Pemilihan Presiden.
"Kalau ada minta jatah menteri berapa pun, itu kita lihat dari kinerja dan dukungan pada waktu Pilpres," kata Dasco pada Ahad, 17 Maret 2024.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan, pembahasan mengenai komposisi menteri masih terlalu awal untuk dibicarakan saat ini. "Soal menteri terserah presiden dan wakil presiden, toh itu masih lama. Santai saja," ucapnya.
5. Menteri dari Golkar di Kabinet
Sekadar gambaran, saat ini susunan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Partai Golkar sebagai salah satu pengusung utama bersama PDIP, diberikan empat posisi.
Adapun tiga di antaranya berada di bidang ekonomi. Airlangga Hartarto menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian. Sedangkan satu posisi lainnya diisi oleh Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
SEPTIA RYANTHIE | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | DANIEL A. FAJRI | YUDONO YANUAR