Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tak sepakat baliho dan billboard ketua umumnya, Airlangga Hartarto, disebut tak berdampak terhadap elektabilitas. Ace merespons pernyataan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya sebelumnya ihwal baliho ternyata tak mengerek elektabilitas tokoh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jangan diartikan bahwa efek baliho dan billboard tidak ada terhadap elektabilitas Pak Airlangga," kata Ace ketika dihubungi, Jumat, 13 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ace mengatakan, survei Charta Politika dilakukan pada awal Juli saat Golkar baru mulai mensosialisasikan figur Airlangga. Jika sigi digelar sekian bulan setelah sosialisasi masif dilakukan, Ace meyakini elektabilitas Airlangga akan meningkat tajam.
Ia juga mengaitkan dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang diterapkan pada awal Juli. Menurut dia, banyak pengetatan aktivitas publik berdampak pada kegiatan ekonomi sehingga terjadi penurunan kepercayaan terhadap Presiden Joko Widodo, seperti tercatat dari survei Charta.
Ace memprediksi tingkat kepercayaan kepada pemerintah akan meningkat jika aktivitas ekonomi mulai longgar. Ia menilai elektabilitas Airlangga juga akan meningkat bila survei dilakukan setelah PPKM darurat dilonggarkan dan ekonomi membaik.
Menurut Ace, pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal kedua tahun ini tak bisa dilepaskan dari kontribusi Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. "Rakyat akan mengapresiasi kerja keras pemerintah," ujarnya.
Ace melanjutkan, survei Charta yang dirilis Kamis, 12 Agustus kemarin pun mencatat kenaikan popularitas dan elektabilitas Airlangga dibanding sigi sebelumnya. Dengan simulasi 10 nama, kata dia, elektabilitas Airlangga sudah mencapai 1 persen.
"Ini kabar baik karena sebelumnya elektabilitas ketum kami di bawah itu," kata Wakil Ketua Komisi Sosial Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Ace mengklaim kenaikan popularitas dan elektabilitas ini tak bisa dilepaskan dari sosok Airlangga yang teknokratik dan all out membantu Presiden Jokowi. Adapun kader Golkar disebutnya bertugas memperkenalkan sosok Airlangga sebagai ketua umum partai beringin kepada masyarakat.
"Belum lama kami masif sosialisasi ke bawah saja elektabilitas ketua umum kami sudah terlihat ada tren kenaikan, apalagi jika survei dilakukan setelah sekian lama kami sosialisasi," ucapnya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya sebelumnya menyebut bahwa maraknya pemasangan baliho sejumlah tokoh ternyata tak berkorelasi linier dengan tingkat elektabilitas mereka dalam bursa calon presiden 2024. Tingkat pengenalan para calon pun tidak naik secara masif.
Menurut Yunarto, maraknya baliho pun belum tentu membuat tingkat kesukaan terhadap tokoh meningkat. Ia mengatakan baliho justru berpotensi menjadi efek bumerang karena masyarakat jengkel atas kegiatan pemasangan baliho itu.
Dalam sigi Charta Politika yang dirilis Kamis, 12 Agustus kemarin, ada dua nama tokoh dalam bursa capres yang dikaitkan dengan pemasangan baliho. Yakni Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani.
Dalam simulasi 10 nama capres 2024, Airlangga menempati urutan paling buncit dengan elektabilitas 1 persen, sedangkan Puan di atasnya dengan 1,4 persen. Survei ini digelar pada 12-20 Juli 2021 terhadap 1.200 responden dengan margin of error 2,83 persen.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: Bantah Baliho Puan untuk Elektoral, Arteria Dahlan Sebut Beliau Sudah Dikenal