Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri acara peringatan wafat atau haul presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Acara yang memasuki tahun ke-9 peringatannya itu digelar di kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat malam, 21 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Polri: Gubernur Papua Seharusnya Dukung Keberadaan TNI - Polri
AHY memadukan sarung yang dia pakai dengan atasan kemeja putih dan jas hitam. Peci hitam menemplok di kepala anak sulung mantan presiden Soesilo Bambang Yudhoyono itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat hendak meninggalkan acara pada pukul 22.35, AHY menyinggung pemikiran Gus Dur soal kemanusiaan lebih penting daripada politik. Menurut dia, ungkapan Gus Dur itu sangat relevan dengan kondisi politik di Pemilihan Umum 2019. "Prinsip itu akan selalu relevan sampai kapanpun," kata AHY.
Haul Gus Dur diperingati pada Desember setiap tahun. Tahun ini merupakan kali kesembilan peringatan meninggalnya Gus Dur digelar sejak wafatnya pada 2009. Semasa hidup Gus Dur dikenal sebagai seorang politikus, tokoh agama dan pejuang kemanusiaan.
Peringatan wafatnya Gus Dur tahun ini mengangkat tema “Yang Lebih Penting dari Politik Adalah Kemanusiaan.” Tema itu diambil dari salah satu ungkapan Gus Dur semasa hidup.
Ketua Panitia Haul Gus Dur Alissa Wahid mengatakan tema itu sengaja diangkat menjelang Pemilihan Umum 2019. Putri sulung Gus Dur itu mengatakan tema tersebut diusung untuk mengingatkan peserta pemilu agar mengedepankan nilai kemanusiaan. Sebab, politik hanyalah sarana untuk mencapai kemanusiaan.
Menurut AHY, tujuan politik memang meraih kekuasaan. Namun kekuasaan itu harus digunakan untuk kebaikan. Dia mengatakan partainya akan menerapkan prinsip itu dalam Pemilu 2019. "Kami akan mempertahankan politik yang beradab dan penuh kemanusiaan," ujar AHY.