Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Permaisuri Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono atau Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyoroti munculnya framing pemberitaan tentang pertemuan Sultan dengan dua calon presiden yang sempat dipelintir guna menggiring opini publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sultan HB X dalam masa kampanye ini bertemu dengan capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto. Dalam pertemuan itu Sultan juga selalu didampingi permaisuri Ratu Hemas.
Pertemuan Sultan dengan Jokowi dilakukan setelah berlangsungnya acara Deklarasi Alumni Jogja SATUkan Indonesia pada 23 Maret 2019 petang di Komplek Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Hadir juga dalam pertemuan Sultan-Jokowi itu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sedangkan pertemuan dengan Prabowo dilakukan Sultan di Kantor Gubernur Kepatihan DIY sebelum Prabowo menghadiri kampanye akbar di Stadion Kridosono Yogya 8 April 2019 lalu.
Hemas kaget kemudian hari muncul informasi ke publik yang seolah menggiring opini bahwa Sultan sebenarnya lebih berkenan memilih bertemu Prabowo dibanding bertemu Jokowi.
Opini itu dibangun memanfaatkan adanya foto bukti pertemuan Sultan dengan rombongan Prabowo di Kepatihan. Dalam foto itu ada gambar Sultan, GKR Hemas, Prabowo, Titek Soeharto, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Djoko Santoso serta Rahmawati Soekarnoputri.
Sedangkan foto pertemuan Sultan dengan Jokowi sendiri tidak ada fotonya.
“Semua (capres) itu diterima dengan baik Ngarsa Dalem (Sultan), dan semuanya sebenarnya bersifat tertutup,” ujar Hemas di Keraton Yogya, Rabu petang 10 April 2019.
Hemas tambah kaget karena foto pertemuan Sultan dengan Prabowo beredar. Padahal pihaknya sudah mewanti-wanti agar pertemuan itu tak dipublikasikan.
“Jelas-jelas kami katakan, silahkan ambil foto tapi tidak dipublikasikan, ternyata dipublikasikan dan akhirnya jadi (bahan) hoax,” ujar Hemas.
Hemas menuturkan jika ada pihak yang menganggap bahwa Sultan tidak berkenan menerima Jokowi adalah hal yang tidak benar.
“Malah yang makan malam sama kami kan justru Pak Jokowi, hanya memang tidak dipublikasikan fotonya,” ujarnya.
Hemas juga meluruskan makna pertemuan Sultan HB X dengan Prabowo dan Jokowi yang berbeda lokasi. Prabowo di Kantor Gubernur Kepatihan dan Jokowi di Keraton Yogya.
Hemas menuturkan Sultan menerima Prabowo di Kantor Gubernur karena saat itu memang sedang ada jadwal penting mengikuti rapat di Kepatihan.
“Saat itu Sultan (ketemu Prabowo) memang sebenarnya pas ada rapat urgent di Kepatihan, tidak ada maksud apa-apa,” ujarnya.