Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ihwal Peluang Dukung Anies, Hasto PDIP: Tunggu Arahan Ketua Umum

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partai banteng menaruh atensi terhadap Anies.

29 Juni 2024 | 22.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tak menutup kemungkinan untuk mendukung figur di luar kader partai dalam perhelatan pemilihan kepala daerah atau pilkada pada November mendatang. Figur yang dimaksud ialah Anies Baswedan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partai banteng menaruh atensi terhadap Anies, sebagaimana yang dinyatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Puan Maharani bahwa bekas Gubernur Jakarta tersebut menarik.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tetapi, kami menunggu arahan Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk arah dukungannya," kata Hasto saat ditemui di Parkir Timur Kompleks Gelora Bung Karno, Sabtu, 29 Juni 2024.

Hasto menjelaskan, untuk saat ini PDIP terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk juga mendengarkan aspirasi rakyat di akar rumput yang nanti bakal pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Pun, Megawati Soekarnoputri juga menekankan agar peluang kerjasama dengan partai politik lain di wilayah strategis, salah satunya palagan Jakarta dipertimbangkan dengan amat matang. "Jadi tidak sebatas terpaku pada hasil survei. Soal koalisi dan pengusungan akan dipertimbangkan berdasarkan aspirasi rakyat di akar rumput," ujar Hasto.

Anies Baswedan, pada Selasa, 27 Juni lalu diusung menjadi calon Gubernur Jakarta oleh PKS. Ia disandingkan dengan Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Muhammad Sohibul Iman.

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan PKS tidak menutup peluang bagi partai lain yang hendak membangun koalisi dengan PKS di Jakarta. Ia menyebut, PKS membuka peluang untuk mengubah peta pencalonan.

"Semua bisa dikomunikasikan, silakan diusulkan agar nanti dilihat mana yang lebih berpeluang," kata Mabruri.

Meski memegang predikat sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS tidak dapat mengusung pasangan calon secara mandiri. Sebab, jumlah perolehan kursi PKS di DPRD Jakarta tidak mencukup syarat minimal 20 persen sebagaimana Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

Jumlah total kursi DPRD Jakarta adalah sebanyak 110 kursi. Artinya, diperlukan 22 kursi untuk dapat mengusung pasangan calon. Sedangkan PKS hanya memperole 18 kursi di DPRD Jakarta.

Mengenai itu, Hasto mengatakan menghormati keputusan PKS yang membuka peluang untuk mengubah peta pencalonan. Namun, PDIP belum dapat memutuskan akan bagaimana arah dukungan politiknya ke depan.

PDIP, kata Hasto, berkeinginan untuk mengusung kader internalnya sendiri. Alasannya, partai banteng adalah partai yang digelorakan oleh semangat untuk mendorong kader-kader partai melalui proses pelembagaan partai dan sekolah partai.

"Bergabung atau tidak, kami pertimbangkan suara di akar rumput," kata Hasto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus