Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana membantah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberi hormat kepada Sugianto Kusuma alias Aguan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yusuf merespons video viral yang beredar di media sosial X. Dalam video berdurasi 9 detik itu terlihat Teddy melakukan hormat ke sosok yang disebut akun X dengan nama pengguna @Boediantar4 sebagai Aguan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Itu sama sekali tidak benar. Bukan,” kata Yusuf dalam keterangan kepada wartawan, Kamis, 23 Januari 2025.
Menurut Yusuf, sosok yang dihormati Teddy bukan Aguan, melainkan Mayor Jenderal TNI (purnawirawan) Asro Budi.
“Beliau dulunya adalah komandan Pak Seskab saat masih bertugas di Pussenif (Pusat Kesenjataan Infanteri),” ujar Yusuf.
Sebuah akun X bernama bantoro_ dengan nama pengguna @Boediantar4 mengunggah video Teddy memberi hormat kepada seseorang pada 22 Januari 2025. Akun tersebut menyebut sosok yang diberi hormat Teddy sebagai Aguan.
“Luar biasa Aguan, sekretaris kabinet hormat sama dia," tulis akun tersebut.
Nama Aguan tengah disorot karena dugaan keterlibatanya dalam skandal pagar laut dan penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di laut.
Laporan majalah Tempo edisi 19 Januari 2025 menemukan bahwa pagar sepanjang 30,16 kilometer itu beririsan dengan area pengembangan Pantai Indah Kapuk atau PIK. Di pesisir yang menghadap pagar laut, Grup Agung Sedayu milik Aguan tengah membangun PIK Tropical Coastland, proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan pemerintahan Joko Widodo pada Maret 2024. PIK Tropical Coastland merupakan perluasan dari PIK 2.
Sejumlah nelayan yang diwawancarai Tempo mengatakan, pagar laut itu merupakan bagian dari PSN PIK 2. Para nelayan mengetahui itu setelah bertemu denga perangkat desa setempat.
Sugianto Kusuma alias Aguan bungkam saat dikonfirmasi Tempo. Saat itu Aguan menghadiri acara peluncuran program rumah layak huni Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Senin malam, 20 Januari 2025.
Ia berjalan menuju mobil patwal polisi didampingi Menteri PKP Maruarar Sirait. Saat Tempo mencoba mendekat, Maruarar menghalangi dengan melentangkan tangannya. "Nanti saja. Sudah," kata laki-laki yang akrab disapa Ara itu.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.