Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juru bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo dinyatakan tidak lulus seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029. Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini gugur dalam tes wawancara dan tes kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai dinyatakan tidak lulus seleksi akhir capim KPK, Johan mengaku belum memiliki rencana untuk kariernya ke depan. "Saat ini masih belum ada rencana apa-apa," katanya ketika dihubungi, Rabu, 2 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Johan baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai wakil rakyat di Komisi III DPR periode 2019-2024. Kariernya sebagai anggota dewan tak berlanjut lantaran pada Pemilu 2024 Johan gagal lolos ke Senayan.
Johan Budi juga dikenal sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, sejak mendaftarkan diri sebagai capim KPK, dia memilih mengundurkan diri dari partai banteng tersebut.
Dia mengatakan, surat pengunduran dirinya di PDIP sudah diserahkan sejak Agustus 2024. "Sudah saya serahkan melalui DPP (PDIP)," ucapnya.
Johan tak menjawab ketika ditanya kemungkinan kembali menjadi kader PDIP usai gagal di seleksi capim KPK. Pria asal Mojokerto ini mengatakan ingin menghabiskan waktu kosongnya dengan berziarah ke makam kedua orangtuanya di kampung halaman.
"Pulang kampung, menyekar makam ayah dan ibu," kata Johan.
Adapun karier Johan Budi dimulai ketika dirinya dipercaya menjadi bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi pada 1992 hingga 1996. Johan Budi juga pernah berkarier sebagai jurnalis pada 1994 hingga 2005.
Usai berhenti berkarier sebagai jurnalis, Johan Budi melanjutkan kariernya di KPK sejak 2005 hingga 2015. Di sana, Johan Budi pernah menjadi juru bicara, kepala biro humas, hingga pelaksana tugas pimpinan KPK.
Pada 12 Januari 2016, Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Staf Khusus Presiden. Pemilihan Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden, karena pengalamannya. Kariernya di Istana berakhir setelah dirinya terpilih menjadi anggota DPR pada 2019-2024.