Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jubir PCO: Variasi Menu Makan Bergizi Gratis Tak Hanya agar Penerima Tak Jenuh

Perputaran menu makan bergizi gratis menghindari kejenuhan bagi penerima manfaat yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat.

13 Januari 2025 | 09.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anak saat menyantap makanan Makan Bergizi Gratis dibagikan oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka, di Posyandu Anyelir 1 Susukan, Jakarta Timur, 10 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura menyatakan ada perputaran varian menu dalam penerapan program makan bergizi gratis (MBG). Hal ini guna memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Laura, malnutrisi masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Sehingga, variasi dalam menu yang dibagikan merupakan solusi dalam memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan masyarakat sebagaimana telah diatur dalam petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laura menyebutkan, salah satu dari triple burden malnutrition yang diderita masyarakat Indonesia adalah kurangnya asupan gizi mikro. “Jadi ada gizi-gizi tertentu, misalnya zat besi yang kita kurang, misalnya D3 yang kita kurang. Nah, hal ini bisa dipenuhi dengan varian menu,” kata dia saat ditemui usai meninjau pembagian makan bergizi gratis bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di dua Posyandu di Ciracas, Jakarta Timur pada Jumat, 10 Januari 2025.

Menurut laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, di samping kekurangan gizi mikro, permasalahan triple burden malnutrition di Indonesia adalah stunting, balita kurang gizi (wasting), dan obesitas pada usia dewasa (usia 18 tahun ke atas). Permasalahan lain yang juga perlu mendapat perhatian, yakni anemia pada ibu hamil dan remaja putri.

Selain itu, Laura menilai perputaran menu makan bergizi gratis menghindari kejenuhan bagi penerima manfaat yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat.

Laura memberikan contoh, tim satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Ciracas menyediakan 30 menu berbeda yang akan mengalami perputaran setiap harinya. “Jadi di sini akan kembali ke menu yang sama itu di hari ke-30,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menjelaskan alasan program MBG juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, di samping anak usia sekolah. Salah satunya sebagai upaya pencegahan stunting.

"Karena kita ketahui pencegahan stunting itu akan efektif untuk dilakukan pada saat 1.000 hari pertama kehidupan," kata Isyana.

Program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang menyasar kelompok-kelompok masyarakat rentan tersebut telah secara resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Berdasarkan pantauan Tempo, menu yang dibagikan ke SDN 08 dan SMPN 174 di Susukan pada hari pertama MBG adalah nasi putih, tahu goreng, ayam opor, sayur bayam, dan semangka.

Sementara itu, menu MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang dibagikan pada Jumat terdiri dari nasi putih, tumis labu siam dan bakso, telur mentega, beserta jeruk dan susu kotak sebagai pendamping makanan. Paket-paket makan berwadah stainless steel tersebut dibagikan kepada total 300 peserta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus