Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jusuf Kalla: Golkar dan PDIP Banyak Kesamaan

25 Juni 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH jadi rahasia umum jika Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla tak selalu seiring sejalan. Bahkan banyak yang meramalkan keduanya pecah kongsi dalam Pemilihan Umum 2009. Yudhoyono dan Kalla bakal maju dengan menggandeng calon lain. Rapat akbar antara Golkar dan PDI Perjuangan di Medan, Rabu pekan lalu, kabarnya merupakan langkah awal merintis paket Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla dalam Pemilu 2009.

Kepada Wenseslaus Manggut dari Tempo melalui telepon, Jumat pekan lalu, Kalla menyebut pertemuan di Medan cuma silaturahmi biasa, bukan koalisi politik. Hubungan dengan Presiden Yudhoyono, katanya, ”Baik-baik saja.”

Kapan pertemuan Medan dirancang?

Pertemuan itu direncanakan sebulan lalu, karena Golkar dan PDI Perjuangan memiliki banyak kesamaan. Sama-sama berwawasan nasional, terbuka, dan punya semangat kebangsaan. Itu sebabnya acara di Medan itu disebut Silaturahmi Kebangsaan. Orang lain saja yang menafsirkan macam-macam.

Kesamaan pandangan soal kebangsaan itu sudah dari dulu. Kok, baru sekarang bertemu?

Tidak ada alasan yang istimewa. Partai-partai lain juga sering silaturahmi. Mengapa kalau Golkar dan PDI Perjuangan ditafsirkan macam-macam? Tujuan utama dari pertemuan itu adalah memberi pesan kepada kader Golkar bahwa kepentingan kebangsaan harus diletakkan di atas kepentingan kelompok.

Kapan Anda memberi tahu Presiden Yudhoyono soal pertemuan ini?

Saya beri tahu Presiden sekitar tiga hari sebelum pertemuan itu. Saya perlu memberi tahu karena takut pertemuan itu ditafsirkan salah. Saya katakan bahwa Golkar dan PDI Perjuangan mau bertemu dalam kerangka kebangsaan. Presiden mempersilakan. Beliau bilang, itu wewenang partai. Jadi, tidak ada masalah.

Sejumlah kader Golkar bilang bahwa Golkar sudah tidak diperhatikan lagi oleh Presiden. Jadi, sebaiknya menjauh dari pemerintah....

Siapa bilang Golkar tidak diperhatikan lagi oleh SBY? Hubungan Golkar dan pemerintah baik-baik saja. Soal adanya dinamika, itu lumrah dalam politik.

Pertemuan itu disebut-sebut sebagai manuver Anda karena Yudhoyono tidak akan menggandeng Anda lagi dalam Pemilihan Umum 2009. Anda mencari koalisi baru?

Memang, banyak media dan pengamat menilai pertemuan di Medan itu sebagai koalisi, padahal tidak. Itu terlalu jauhlah. Pemilihan umum saja masih jauh.

Hari ini Anda bertemu empat mata dengan Presiden. Membahas pertemuan Medan itu?

Pertemuan mendadak itu saya yang minta setelah saya berkunjung ke Jawa Timur. Kami membahas pembangunan infrastruktur yang harus dipercepat. Tapi orang kemudian berspekulasi bahwa pertemuan itu membahas soal koalisi Golkar dan PDI Perjuangan.

Dalam rapat pimpinan Golkar belum lama ini, banyak yang protes soal pertemuan Medan. Betulkah?

Rapat pimpinan itu dihadiri sekitar 100 orang. Banyak sekali yang bertanya soal arah pertemuan di Medan. Saya kira itu dinamika politik yang biasa-biasa saja. Saya jawab bahwa pertemuan itu untuk tujuan kebangsaan. Itu saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus