Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kamboja, dari masa ke masa

Sejak th 800 hingga kini kamboja dijarah kekuasaan asing. awalnya dipimpin raja jayawarman vii sebagai puncak kejayaan negeri berlambang angkor watt itu. kini jim menjanjikan perdamaian abadi.

30 Juli 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEKIKUT ini rangkaian perjalanan negeri berlambang Angkor Wat itu: Tahun 800-1400: Kamboja menjadi kerajaan Hindu-Budha yang besar. Ibu kotanya Angkor, sekitar 200 km di utara Phnom Penh (sekarang). Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada akhir abad ke-12, di bawah Raja Jayawarman VII. Wilayah kekuasaannya meliputi Laos, Muangthai, dan Vietnam, yang dikecnal sekarang. Pada waktu itu sudah ada rumah sakit, kanal irigasi, bendungan, dan jalan raya. Di masa ini agama Budha masuk ke negara ini. 1431: Kerajaan sudah melcmah lalu ibu kotanya Angkor diduduki Muangthai. 1841-1845: Kamboja menjadi salah satu provinsi Vietnam. 1863: Prancis menjadikan Kamboja sebagai daerah protektorat. 1953: Prancis memerdekakan Kamboja di bawah Pangeran Norodom Sihanouk. 1955: Sihanouk melepaskan jabatan kerajaan untuk aktif bcrpolitik. Ia memenangkan pemilu dan tahun itu juga mcnjadi kepala negara Kamboja. Ia menerima pinjaman jutaan dolar dari Amerika Serikat. 1963: Sihanouk menuduh Amerika mau menggulingkannya. Ia tak mau menerima bantuan Negeri Paman Sam itu. Maret 1970: Letnan Jenderal Lon Nol melakukan kudeta saat Sihanouk beristirahat di Prancis. Kamboja jadi republik. Sihanouk minta perlindungan ke RRC dan membentuk pemerintahan di pengasingan. April 1985: Khmer Merah dengan dukungan Vietnam Utara dan Uni Soviet merebut Phnom Penh. Lon Nol lari ke Amerika Serikat (Hawaii). Mula-mula Khieu Samphan memimpin negara ini lalu diganti Pol Pot. 1977: Hubungan diplomatik Kamboja-Vietnam putus. Pol Pot ternyata lebih dekat dengan RRC dan menjauhi Vietnam. Di masa itu pula Pol Pot menjagal satu sampai dua juta penduuk Kamboja. Januari 1979: Kelompok anti-Khmer Merah pimpinan Heng Samrin (bekas komandan divisi Khmer Merah) menyerbu Kamboja dengan dukungan 150.000 pasukan Vietnam. Pol Pot melarikan diri ke perbatasan Muangthai dan menggerakkan perang gerilya. 22 Juni 1982: Atas dukungan ASEAN, Pemerintah Koalisi Demokratik Kamboja (CGDK) terbentuk di Hotel Hilton Kuala Lumpur. Sihanouk scbagai presidennya. Agustus 1985: Pertemuan menteri luar negeri Indocina di Phnom Penh. Vietnam berjanji menarik scluruh pasukannya di Kamboja tahun 1990. Juli 1987: Ditandatangani Ho Chi Minh City Understanding antara Menlu Mochtar Kusumaatmadja dan Menlu Vietnam Nguyen Co Tach di Kota Ho Chi Minh. 25 Juli 1988: JIM di Bogor dimulai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus