Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surakarta menolak rencana Achmad Purnomo untuk mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai Bakal Calon Wakil Kota Surakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar ini dibenarkan Ketua PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. "Hal itu benar," kata Rudyatmo di Solo, 8 Juni 2020.
Sejatinya, Purnomo telah menyatakan niat mengundurkan diri dari pencalonannya pada 24 April 2020. Kala itu, dia menyebutkan bahwa keinginannya ini didasari oleh alasan pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai Wakil Kali Kota Surakarta saat ini, Purnomo ingin berfokus menangani masalah wabah. Niat tersebut kembali diteguhkan pada 28 Mei. Dia menyerahkan surat resmi pengunduran diri kepada Ketua DPC PDIP Solo seusai pemerintah menetapkan Pilkada akan berlangsung pada 9 Desember 2020.
Pria kelahiran 28 Desember 1948 tersebut memulai karier politiknya pada 2004. Pada masa itu, Purnomo menjadi rival Joko Widodo atau Jokowi dan Rudyatmo dalam Pemilihan Wali Kota Surakarta periode 2005-2010.
Purnomo berpasangan dengan Istar Yuliadi. Keduanya diusung oleh Partai Amanat Nasional. Namun saat pemilihan, pasangan politik tersebut cuma mampu meraup 29 persen suara.
Sedangkan pasangan Jokowi-Rudyatmo yang diusung PDIP menang dengan suara 36,6 persen. Kendati menjadi pesaing, hubungan Jokowi dan Rudyatmo dengan Purnomo cukup mesra.
Latar belakang Purnomo sebagai dosen Fakultas Farmasi UGM, apoteker, pengusaha, dan petinggi sejumlah organisasi membuatnya terlibat dalam pelbagai kegiatan sosial di Kota Solo.
Dia adalah pembina organisasi Solo Bersama Selamanya, Ketua Umum Yayasan Amal Sahabat, Bendahara Umum Palang Merah Indoesia (PMI) Solo, hingga penasihat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo.
Maka itu, ketika Jokowi naik sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Rudyatmo mengisi posisi Wali Kota Surakarta, Purnomo dicalonkan menempati kekosongan Wakil Wali Kota Surakarta. Dia bersaing dengan kader PDIP lainnya, Teguh Prakosa. Namun, Purnomo menang dalam pengumpulan suara oleh DPRD Surakarta kala itu.
Kemudian pada Pemilihan Wali Kota Surakarta 2015, dia kembali digandeng Rudyatmo untuk menjadi wakilnya yang diusung PDIP. Keduanya pun mengalahkan pasangan Anung Indro Susanto dan Muhammad Fajri yang diusung oleh PKS, PAN, Gerindra, serta Demokrat.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2020, Achmad Purnomo mesti berebut surat rekomendasi dari DPP PDIP dengan Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi.