Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

KBRI Singapura dan NUS Gelar Drama Tari Sutasoma: The Journey

KBRI Singapura mengapresiasi terhadap NUS yang mendukung pelestarian budaya tradisional di kalangan mahasiswa dan generasi muda.

18 November 2023 | 22.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para pemain pertunjukan drama tari tradisional Bali, Sutasoma: The Journey. Dok: KBRI Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia Singapura berkolaborasi dengan Universitas Nasional Singapura (NUS) menggelar pertunjukan drama tari tradisional Bali, Sutasoma: The Journey di Lecture Theatre Hall NUS pada Jumat, 17 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo menyatakan rasa bangga karena pertunjukan ini melibatkan generasi muda Singapura dan Indonesia. "Kolaborasi ini menunjukkan perbedaan adalah sebuah kekuatan jika kita bisa melakukan harmonisasi dengan baik." ujar Suryopratomo dalam siaran pers pada Sabtu, 18 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertunjukan yang dihadiri lebih dari 300 penonton ini diinisiasi Prof. Irving Johson yang terinspirasi dari puisi Jawa abad ke-15 berjudul Sutasoma, motto nasional Indonesia Bhinneka Tunggal Ika. Suryopratomo mengungkapkan apresiasi terhadap NUS yang mendukung pelestarian budaya tradisional di kalangan mahasiswa dan generasi muda.

Sutasoma menceritakan bagaimana harmoni dapat dicapai secara non kekerasan meskipun terdapat perbedaan melalui perjalanan Raja Sutasoma, sebuah etos regional yang dihargai oleh Indonesia dan Singapura, di mana kedua negara memiliki populasi kompleks secara budaya dan etnis namun dapat hidup berdampingan dengan damai.

Lebih dari 30 orang mahasiswa NUS yang berasal dari lima negara menjadi penari, penabuh gamelan dan panitia dalam acara ini. Selain itu didatangkan juga 18 penabuh gamelan dan penari yang merupakan anak muda, langsung dari Gianyar, Bali.

Sementara itu Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa menyatakan cerita Sutasoma ini pertama kalinya dipentaskan di Singapura.

"Genre ini adalah drama klasik Balinese Topeng Prembon, salah satu genre klasik yang sangat populer di Bali tapi jarang dilihat oleh wisatawan, karena durasi yang panjang dan plot yang kompleks, mirip opera atau (pertunjukan) Broadway," sebut Wibawa.

Wibawa menjelaskan bahwa mahasiswa NUS yang berpartisipasi adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Unmasked: An : An Introduction to Traditional Dance in Southeast Asia, yang mengajarkan berbagai bentuk tari/drama tradisional Asia Tenggara.

Bahkan sebagai bentuk totalitas, para mahasiswa ini menghabiskan seminggu di Bali untuk mempelajari cara menyajikan pertunjukan Prembon dan melakukan tarian.

Selain itu pertunjukan ini juga melibatkan sanggar gamelan Singamurti Singapura dan sanggar tari Bali pertama dan satu-satunya di Singapura, Eka Swara Santhi. Menurut Wibawa, pertunjukan ini merupakan tonggak penting bagi Indonesia dan Singapura yang dapat menciptakan peluang untuk kolaborasi lintas budaya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dalam hal pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Dana Indonesiana atau Dana Abadi Kebudayaan.

Dana dari pemerintah ini mendukung perkembangan dan prestasi para budayawan agar dapat menyalurkan ekspresi mereka. Pengelolaan dana ini bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) agar dapat mencapai sebanyak mungkin budayawan atau seniman.

”Diplomasi kebudayaan adalah salah satu cara strategis untuk mempererat hubungan kedua negara," pungkas Wibawa.

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus