Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemenag Cetak Al Quran Bahasa Isyarat, Pertama di Dunia

Mushaf Al Quran Bahasa Isyarat diperkirakan memiliki halaman lebih tebal dari mushaf pada umumnya.

14 November 2023 | 09.59 WIB

Santri membaca Al Quran menggunakan bahasa isyarat di Pondok Pesantren Darul A'shom, Sleman, DI Yogyakarta, 26 Agustus 2022. Kepedulian Ustaz Abu Kahfi terhadap tunarungu muncul belasan tahun yang lalu saat masih tinggal di Bandung dan membuka pengajian untuk  penyandang tunarungu. Sejak saat itu juga Ustaz Abu semakin tergerak untuk mempelajari bahasa isyarat dan memperdalam ilmunya dengan belajar hingga ke Madinah, Arab Saudi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Perbesar
Santri membaca Al Quran menggunakan bahasa isyarat di Pondok Pesantren Darul A'shom, Sleman, DI Yogyakarta, 26 Agustus 2022. Kepedulian Ustaz Abu Kahfi terhadap tunarungu muncul belasan tahun yang lalu saat masih tinggal di Bandung dan membuka pengajian untuk penyandang tunarungu. Sejak saat itu juga Ustaz Abu semakin tergerak untuk mempelajari bahasa isyarat dan memperdalam ilmunya dengan belajar hingga ke Madinah, Arab Saudi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama telah menyelesaikan penyusunan mushaf Al Quran bahasa Isyarat 30 juz. Kitab suci itu untuk masyarakat disabilitas itu disebut akan segera dicetak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Alhamdulillah, proses penyusunan mushaf Al Quran Isyarat sudah selesai dan akan segera kita cetak. Ini akan menjadi mushaf Al Quran Bahasa Isyarat pertama di Indonesia, bahkan dunia,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Senin, 13 November 2023 dikutip dari laman Kemenag.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dengan hadirnya mushaf itu, Yaqut berharap akses masyarakat disabilitas terhadap kitab suci menjadi lebih mudah. "Ini yang selama ini juga menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo agar layanan pemerintahan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abdul Aziz Sidqi mengatakan mushaf Al Quran Bahasa Isyarat itu sebenarnya sudah hadir dalam format digital dan dapat diakses melalui aplikasi Pusaka Superapps Kemenag. Adapun pencetakan mushaf tersebut sedang diproses dan rencananya terbit pada akhir 2023.

"Kita siapkan versi cetaknya. Insya Allah akan selesai pada akhir 2023 ini,” kata Aziz.

Pertama di dunia

Menurut Aziz, mushaf yang akan diterbitkan ini menjadi yang pertama di dunia. “Setelah kami lakukan semacam kajian, ini adalah mushaf Al Quran Isyarat pertama 30 juz yang ada di dunia,” ujarnya.

Mushaf Al Quran Bahasa Isyarat diperkirakan memiliki halaman lebih tebal dari mushaf pada umumnya. Sebab, mushaf ini tak hanya memuat teks Al Quran semata, tetapi juga memuat font isyaratnya

Rencananya, mushaf ini akan dicetak dalam dua jilid, yaitu jilid pertama mencakup Juz 1-15 dan jilidkedua mencakup Juz 16-30. Untuk terbitan pertama akan dicetak kurang lebih 1.000 hingga 2.000 eksemplar.

Aziz menjelaskan Terdapat dua metode yang digunakan dalam mushaf Al Quran Isyarat, yaitu metode kitabah dan metode tilawah. Pada proses penyusunannya, pihaknya bersinergi dengan para ahli, teman disabilitas tuli dan berbagai organisasi terkait.

“Bersama-sama merumuskan kesepakatan mengenai huruf, harakat, dan tanda baca. Setelah itu, tim yang sama menyusunnya dengan melibatkan semua stakeholder yang terlibat,” kata Aziz.

Tim juga melakukan pengecekan satu persatu dan menyusun ayat dari surat pertama Al Fatihah hingga surat terakhir An Nas. "Karena ini Al Quran tidak boleh ada yang kurang atau kelebihan huruf maupun harakat. Kami memastikan bahwa nanti Al Quran yang kami cetak sudah sahih, tidak ada lagi kesalahan," kata Aziz.

Proses penyusunan mushaf Al Quran Bahasa Isyarat sudah dimulai sejak 2021 dengan diawali menyusun panduan membaca Al Quran bahasa isyarat. Sebelumnya, Kemenag telah meluncurkan Juz Amma bahasa isyarat pada 2022.

Untuk mengakomodasi kebutuhan disabilitas, Kemenag telah memiliki mushaf Al Quran 30 juz standar Braille. Saat ini, telah dilakukan proes penyempurnaan cetakan mushaf Al Quran yang diperuntukkan khususnya bagi masyarakat disabilitas netra.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus