Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Baharudin, mengatakan angka buta aksara masyarakat Indonesia terus menurun.

28 September 2024 | 09.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang warga penyandang buta aksara menunjukkan hasil tulis tangannya saat belajar di Rumah Merah Putih di desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT, Sabtu 1 Juni 2019. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) serta Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, menggelar perayaan Hari Aksara Internasional 2024 di Jakarta pada Jumat, 27 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perayaan Hari Aksara Internasional merupakan bentuk komitmen Kemendikbudristek terhadap program Sustainable Development Goals (SGDs) dalam penuntasan dan pemberantasan buta huruf serta peningkatan literasi dan numerasi di semua jenjang dan jalur pendidikan, termasuk untuk pendidikan masyarakat dan pendidikan khusus. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, perwakilan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), perwakilan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan berbagai elemen lain dalam ekosistem pendidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur PMPK Kemendikbudristek Baharudin, mengatakan upaya untuk menurunkan buta aksara terus dilakukan, khususnya di bawah payung program Merdeka Belajar. Beberapa upaya tersebut adalah pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), pendistribusian dan pemanfaatan buku bacaan bermutu, program pemulihan pembelajaran, pemenuhan sarana pembelajaran literasi untuk anak berkebutuhan khusus, serta peningkatan sarana dan kegiatan literasi pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di SKB, PKBM, dan lembaga TBM mandiri.

“Kami juga selalu membantu proses penurunan buta aksara ini melalui pengolahan data melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin),” kata Baharudin melalui keterangan resmi pada Jumat, 27 September 2024.

Baharudin juga mengatakan bahwa Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 menunjukkan angka buta aksara penduduk usia 15-59 menurun cukup signifikan dibanding 2022. “Angka buta aksara 2022 adalah 1,51 persen (2.850.851 orang), sedangkan angka buta aksara tahun 2023 adalah 1,08 persen (1.958.659 orang).” kata dia.

Baharudin juga menyoroti bagaimana pencapaian tersebut merupakan hasil usaha dari semua pihak yang selalu mendukung mendukung kebijakan program-program pendidikan masyarakat dan pendidikan khusus. Untuk itu, ia berharap kolaborasi dan gotong royong ekosistem pendidikan dalam menurunkan buta aksara dan meningkatkan melek huruf di tengah masyarakat semakin kuat. “Semoga ikhtiar kita untuk terus memajukan dan meningkatkan literasi di tengah masyarakat akan semakin dimudahkan,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus