Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GERBANG sekolah itu seakan seperti tembok baja bagi Meutia Rin Diani. Sebuah SMU di kawasan Bekasi, Jawa Barat, menolak memberi bangku kepada gadis tunarungu dan tunawicara ini. Lalu, ke sekolah luar biasakah Meutia? Tidak. Ibunya, Dr. Kusharisupeni, ngotot mencarikan sekolah umum untuk putri bungsunya itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo