Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini tepat dua tahun lalu, menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah beberapa waktu dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta pada 14 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas izin keluarga, Mensesneg Pratikno, mengungkapkan kepada awak media kondisi Budi Karya Sumadi semakin membaik, dengan ditangani oleh tim dokter dari RSPAD Gatot Soebroto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan pengumuman itu Budi Karya diidentifikasi sebagai menteri pertama dari Kabinet Indonesia Maju dan pasien ke-76 yang positif Covid-19 di Indonesia.
Diketahui Menhub Budi sebelumnya memiliki jadwal yang padat dan aktif berkegiatan yang berkaitan dengan penanganan penyebaran virus corona, termasuk saat menjemput ABK di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada 1 Maret 2020.
Selain itu sebelum dirawat terpantau dari unggahan akun instagramnya pada 11 Maret 2020, Menhub Budi berfoto dengan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda, Mrs. Cora Van Nieuwenhuize, usai menandatangani Joint Statement (Pernyataan Bersama).
Dilansir dari Antara, Menhub Budi mengalami awal keluhan sesak nafas kemudian sempat dibawa ke rumah sakit swasta sebelum akhirnya mendapat rujukan ke RSPAD Gatot Subroto.
Menyusul pemberitaan tersebut, presiden RI Joko Widodo mengintruksikan agar PNS bekerja dari rumah selama dua pekan dengan tujuan menekan penularan virus corona di tempat kerja setelah Menhub Budi diketahui positif corona.
Pasca instruksi Presiden RI agar PNS atau Aparatur Sipil Negara bekerja dari rumah, gedung Kemenhub terpantau sepi. Setelah beberapa waktu, pada 15 April 2020, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan melalui pesan singkat kepada Tempo saat itu, bahwa Menhub Budi telah diperbolehkan kembali ke kediamannya.
Namun, Adita tak merinci kapan Budi keluar dari rumah sakit yang merawatnya sejak pertengahan Maret lalu itu.
Tak serta merta kembali beraktivitas, setelah diperbolehkan pulang Menhub Budi dihimbau menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari. Ia juga masih dalam pengawasan serta arahan dari dokter. Hal itu dilakukan guna memastikan Budi Karya tak terjangkit lagi virus corona atau Covid-19.
Kemudian Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto Brigjen TNI A Budi Sulistya memastikan Budi Karya telah sembuh dan negatif dari virus corona. Hasil itu diketahui dari tes reverse transpranse Polymerase Chain Reaction atau PCR Covid-19 yang telah dilakukan sebanyak dua kali.
Melalui konferensi pers secara virtual pada 27 April 2020, Budi karya menceritakan sempat melampaui fase sulit saat dirinya dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Ia mengungkapkan, selama 14 hari lamanya, yakni sejak 14 Maret hingga hingga 27 Maret, ia sempat tak sadarkan diri.
"Saat sadar, saya enggak fokus dan belum bisa mikir negara. Saya baru bisa memikirkan bagaimana saya mesti menyikapi diri," ujarnya.
Selama menjalani perawatan, Budi Karya mengakui terus mensugesti dirinya untuk kembali sembuh. Ia bersemangat lantaran memperoleh dukungan besar dari Presiden Jokowi, koleganya di Kabinet Indonesia Maju, sejawatnya di Kementerian, keluarga, serta pihak petugas medis di RSPAD Gatot Soebroto.
Setelah sadar, Budi Karya Sumadi pun mengakui harus mengalami fase penyesuaian pasca terinfeksi Covid-19. Seperti belajar duduk, makan, dan melakukan aktivitas lainnya.
Dengan semangat untuk sembuh dan dibarengi pola hidup sehat, Budi mampu pulih dari waktu yang ditentukan. Saat itu, kata Budi, dokter memproyeksikan dirinya dapat kembali bekerja setelah 3 bulan sembuh dari Covid-19.
"Tetapi pada saat itu, pada 5 Mei saya sudah diperkenankan untuk bekerja walaupun saat itu waktunya terbatas. Oleh karena itu modalnya semangat,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi, dua tahun lalu.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.