Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku pihaknya tidak terlalu memikirkan soal beberapa partai yang mulai membentuk koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024. Menurut Hasto, saat ini PDI Perjuangan tidak mau memikirkan hal tersebut karena masih terlalu dini membicarakan pencalonan presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, secara perolehan suara PDIP bisa mengusung calon presiden dan wakil presiden sendiri pada 2024 tanpa harus membentuk koalisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami bisa mengusung calon sendiri karena dukungan rakyat sudah teruji di Pilpres 2019 lalu," ujar Hasto dalam keterangannya, Sabtu, 21 Mei 2022.
Hasto menyatakan PDIP saat ini masih fokus menggerakkan semangat gotong-royong untuk mewujudkan kepercayaan rakyat. Dia menyatakan pihaknya tidak mau terburu-buru membentuk koalisi seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.
"Ini upaya untuk modal politik bagi PDIP mengusung calon sendiri," kata Hasto.
Ketua Pembina Laskar Ganjar-Puan (LGP), Mochtar Mohamad mengungkapkan pihaknya sudah memprediksi jauh-jauh hari langkah PDIP yang akan mengusung kadernya sendiri. Dengan begitu, Mochtar semakin yakin Ganjar Pranowo dan Puan Maharani bisa menjadi pasangan yang akan diusung oleh PDI Perjuangan.
Mochtar menyampaikan, saat ini hanya PDI Perjuangan yang sudah mempunya tiket nyapres. "PDI Perjuangan sudah memenuhi itu, karena minimal syarat 115 kursi, sedangkan sekarang posisi PDI Perjuangan mempunyai 128 kursi di parlemen," kata Mochtar Mohamad.
Untuk kader sendiri, Mochtar yakin dengan PDI Perjuangan mengusung Ganjar-Puan, maka pasangan tersebut bisa menang dalam satu putaran. Optimisme ini karena keduanya menjadi politikus dari PDI Perjuangan yang paling berpengaruh saat ini.
PDIP memang merupakan satu-satunya partai politik yang telah memenuhi syarat untuk mengajukan calon presiden pada Pilpres 2024. Mereka saat ini menguasai 128 kursi di DPR atau melebihi persyaratan Presidential Threshold 20 persen (115 kursi) seperti tercantum dalam Undang-Undang Pemilu. Nama Ganjar Pranowo kerap disebut-sebut sebagai salah satu tokoh dengan elektabilitas tertinggi dalam survei yang dilakukan berbagai lembaga.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.