Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, PANGKALPINANG - Para pendukung kotak kosong melakukan aksi cukur botak massal setelah calon tunggal di pemilihan kepala daerah (Pilkada) wali kota dan wakil wali Kota Pangkalpinang 2024 Maulan Aklil dan Masagus Hakim kalah dalam hitung cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi cukur massal tersebut merupakan bentuk perayaan kemenangan kotak kosong. Aksi tersebut sengaja digelar di Tugu Kerito Surong yang dibangun oleh calon inkumben sekaligus calon tunggal yang kalah yakni Maulan Aklil semasa menjabat sebagai Wali Kota Pangkalpinang periode 2018 - 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerito Surong atau disebut "Whellbarrow" merupakan alat angkut tradisional masyarakat Pulau Bangka yang sekarang hampir punah. Alat angkut beroda satu yang digerakan dengan cara didorong tersebut biasa digunakan masyarakat lokal untuk mengangkut hasil perkebunan atau barang lainnya.
Tokoh agama Kota Pangkalpinang Ustad Dede Purnama Alzulami mengatakan aksi cukur botak massal sebagai bentuk perayaan kemenangan kotak kosong merupakan wujud visi misi dan aspirasi masyarakat yang tidak diakomodir partai politik yang dengan sengaja menghadirkan calon tunggal.
"Masyarakat yang tidak terakomodir visi misi dan aspirasinya maka semangat memenangkan kotak kosong. Jika pilkada ini banyak calon, pasti terwakili aspirasinya. Terlepas menang kalah setidaknya masyarakat mendapatkan kepuasan," ujar Dede Purnama kepada wartawan di Tugu Kerito Surong yang berada di Lembawai Jalan Jenderal Sudirman Kota Pangkalpinang, Kamis, 28 November 2024.
Dede Purnama menuturkan para relawan kotak kosong selalu memberikan edukasi kepada masyarakat dan tidak mengintervensi pilihan karena menyangkut hati nurani masing-masing pemilih.
"Kita mengapresiasi paslon tunggal yang sudah melakukan pergerakan luar biasa untuk meyakinkan masyarakat. Namun kita melihat visi dan misi yang disampaikan, ada yang tidak sejalan dengan yang diharapkan masyarakat. Pergerakan relawan kotak kosong adalah untuk mengedukasi dan ini mulia karena misinya baik," ujar dia.
Relawan Kotak Kosong Pangkalpinang, Sukma Wijaya, mengatakan aksi cukur botak massal dilakukan untuk memenuhi janji nazar yang telah diucapkan para relawan jika kotak kosong menang.
"Kami sudah bernazar apabila kotak kosong menang kita akan botak bersama. Alhamdulillah sampai malam tadi, berdasarkan hasil penghitungan cepat dari C1 yang dikumpulkan dan dikelola tim media center kotak kosong kita unggul di angka 57 persen," ujar dia.
Sukma menambahkan memilih dan memenangkan kotak kosong merupakan simbol perlawanan masyarakat Pangkalpinang atas arogansi dan keserakahan partai politik yang dipertontonkan secara semena-mena.
"Semoga di pilkada ulang pada tahun 2025 nanti, tidak ada lagi kotak kosong. Pilkada yang betul-betul akan melahirkan pemimpin yang demokratis dan mampu berpikir untuk masyarakatnya serta dapat mengembalikan marwah Kota Pangkalpinang sebagai kota berarti dan pangkal kemenangan," ujar dia.