Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Lulusan Universitas Harvard dari AHY, Nadiem Makarim sampai Mikha Tambayong

Universitas Harvard tahun ini berusia 387, beberapa publik figur Indonesia lulusan universitas tertua di dunia ini seperti AHY dan Nadiem Makariem.

9 September 2023 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Harvard menjadi salah satu kampus terbaik dunia yang melahirkan banyak lulusan berpengaruh di berbagai bidang maupun profesi. Universitas Harvard memiliki sembilan fakultas ternama, yaitu Harvard Faculty ff Arts and Sciences, Harvard Medical School, Harvard Divinity School, Harvard Law School, Harvard Business School, Harvard Graduate School of Design, Harvard Graduate School of Education, Harvard School of Public Health dan Kennedy School of Government.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa tokoh berpengaruh di dunia seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan John F. Kennedy juga merupakan lulusan Universitas Harvard. Tokoh-tokoh di Indonesia juga beberapa lulusan dari Harvard. Simak informasi berikut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Time, pilihan Nadiem Makarim untuk meninggalkan Gojek dan beralih sebagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dianggap dapat menentukan masa depan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi ke-16 dunia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

1. Nadiem Makarim

Nadiem Makariem merupakan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2019 hingga saat ini yang menempuh S2 Master of Business Administration di Harvard Business School, Amerika Serikat (AS).

Setelah resmi mendapat gelar master dari Harvard University, Nadiem kembali ke tanah air dan bekerja sebagai editor manajer sekaligus Co-Founder Zalora Indonesia. Kemudian ia bergabung dengan perusahaan startup penyedia layanan pembayaran non-tunai, Kartuku sebagai CIO.

Pada 2010, Nadiem mendirikan badan usaha sendiri, yakni startup yang berbasis penyedia jasa transportasi bernama Gojek. Pesatnya perkembangan Gojek mendatangkan banyak keuntungan untuk para pemegang sahamnya.

Nadiem Makarim sendiri memiliki saham 5 persen di perusahaan yang didirikannya tersebut. Dari situ, ia bisa memiliki kekayaan US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (Majalah Globe Asia, 2018).

 Kini, Ruangguru yang bergerak di bidang pendidikan berbasis online itu mempekerjakan lebih dari 4.000 orang. Usaha yang dirintis Belva Devara bersama sahabatnya itu, saat ini bekerja sama dengan lebih dari 47 ribu guru les privat yang mayoritas berada di Pulau Jawa dan Bali. instagram.com/belvadevara

2. Belva Devara

Belva Devara atau yang bernama lengkap Adamas Belva Syah Devara merupakan founder startup edukasi, Ruangguru. Belva menempuh pendidikan magister di dua universitas, yakni Bisnis Manajemen di Stanford University, dan Kebijakan Publik Harvard University. Bahkan, sampai saat ini Belva masih tercatat sebagai anggota dari Yale World Fellow 2022 milik Benjamin Franklin Collage.

Sebelum mendirikan Ruangguru, pada 2010 Belva mengawali karir di salah atu perusahaan Accenture dan Goldman sebagai Summer Analyst. Tak lama kemudian, Belva pun bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Company. 

Belva memiliki berbagai prestasi di bidang akademik, hingga membuat dirinya di dunia kerja turut konsisten meraih beberapa penghargaan atas kinerjanya, salah satunya mampu memenangkan Client First Award 2012 se Asia Tenggara.

Dikutip dari Bisnis, harta kekayaan eks Staf Khusus Millenial Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara, diperkirakan mencapai angka Rp1.308.449.186.319.

Perkiraan tersebut diketahui melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Belva yang disampaikan pada tanggal 20 Februari 2020 silam, yakni pada saat awal Belva menjabat sebagai staf khusus presiden.

Mikha Tambayong lulus S2 program International Executive Master of Management setelah mengikuti short course di Harvard University. (Instagram/@miktambayong).

3. Mikha Tambayong

Mikha Tambayong adalah salah satu artis Indonesia yang kuliah di Amerika Serikat. Dia merupakan lulusan Harvard University setelah menyelesaikan pendidikan magisternya di program studi International Executive Master of Management. 

Penyanyi dan pemain film Tanah Air ini mengaku jika dirinya bisa berkuliah di Harvard University berkat kesempatan yang diberikan oleh kampusnya sebelumnya, yakni Universitas Pelita Harapan (UPH).

Setelah lulus dengan predikat cum laude dari Fakultas Hukum UPH pada 2017, Mikha diberi kesempatan untuk mengikuti Program International Executive Master of Management (IEMM) UPH. Berkat prestasinya tersebut, membuat Mikha Tambayong dapat berkuliah di Harvard University.

4. Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono atau  AHY merupakan anak pertama dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristina Herrawati atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono. 

Menempuh pendidikan sesuai dengan ayahnya, AHY juga masuk AKMIL. Setelah lulus dari AKMIL, AHY mengikuti sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. Pada tahun 2008, AHY mengikuti kurses Scuba Divers TNI AL di Kepulauan Seribu. 

Selain pendidikan militer, AHY juga menempuh pendidikan tinggi formal. Dirinya memiliki tiga gelar pendidikan master, yakni Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura pada 2006 silam. Lalu, menempuh Master in Public Administration dari Universitas Harvard di Amerika Serikat tahun 2010.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus