Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Maja vs senja

Ka senja bertabrakan dengan ka maja di desa kaliwangi (banyumas). masinis ka maja tak mengindahkan sinyal di stasiun kebasen. perlu diupayakan teknologi canggih agar masinis bisa dihubungi oleh stasiun. (dh)

31 Januari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HUJAN mengguyur kawasan Kabupaten Banyumas (Ja-Teng) sejak Selasa petang. Menjelang Rabu 21 Januari, dinihari bertambah deras. Angin kencang bertiup, kilat dan petir menyambar. Dalam cuaca subuh yang menusuk tulang itu Sakim masih terjaga di stasiun kecil Kebasen, 12 km di utara Kroya. Kepala stasiun itu menerima isyarat bahwa KA Senja IV jurusan Jakarta-Yogya meninggalkan Stasiun Purwokerto. Juga ketika kereta berlokomotif nomor CC-20133 itu melintasi stasiun kecil Notog, 7 km di utara Kebasen. Sementara itu dari arah berlawanan juga diterima isyarat bahwa KA Maja (Madiun-Jakarta) yang berloko CC-201255, lepas dari Kroya. Kedua kereta itu memang biasa melakukan kruis (persilangan) di Kebasen. Petugas PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) di stasiun ini segera memasang sinyal untuk menghentikan Maja. Sebab yang berhak lewat duluan adalah KA Senja yang kelasnya lebih tinggi. Si Maja melaju terus. Para petugas PPKA panik. Penjaga pintu kereta, Usen, menyalakan lampu baterai sambil berteriak-teriak. Di tengah hujan deras, upaya seperti itu nampaknya tanpa guna. Petugas lain di Kebasen mengacungkan lampu merah, tapi Maja semakin mendekat juga. Kepala Stasiun Kebasen, Sakim, juga berteriak-teriak sambil menggoyang-goyangkan sinyal. Semuanya tak menolong. Orang-orang yang lelap tidur kedinginan di stasiun kecil itu terjaga. Tanpa hirau, Maja melewati Kebasen, dipacu melawan hujan, menembus kabut . . . Beberapa menit berlalu, Senja keluar dari terowongan Kalirajut di lereng Gunung Payung. Pada saat yang hampir bersamaan, Maja pun menyeberangi jembatan Sungai Serayu. Sekarang kedua kereta itu melintasi rel yang berlika-liku di kaki pebukitan. Ketika itu masinis Senja, F.X. Sulimin, 29 tahun, sudah menampak sorot lampu Maja. Tapi pandangan masinis Maja, Suradi, 28 tahun, terhalang oleh bukit. Kedua kereta yang masing-masing diperkirakan berkecepatan 50 km/jam itu kini keluar dari tikungan. Tabrakan tak mungkin dihindari. Dan persis di Pinggir Sungai Serayu, tiba-tiba terdengar ledakan hebat. Kedua kereta api bermasinis muda itu pun bertabrakan. "Seperti ada petir dan gempa bumi," tutur Ny. Supinah yang rumahnya persi di bawah lereng rel tempat musibah itu. Kedua loko itu saling berhantam, saling berkait, sulit dilepas. Dan sama-sama rusak berat. Dua gerbong di belakang kedua loko remuk sama sekali. Gerbong ini melompat, menindih loko Kereta makan. KA Maja terguling hancur. Dua gerbong kelas utama dan restorasi KA Senja tergencet. Gerbong-gerbong di belakang rusak ringan. Mantri Polisi Desa Tasmidi, tetangga Ny. Supinah, terbangun. Ia berteriak minta tolong sambil memukul kentongan. Seluruh warga Dukuh Wadastumpang, Desa Kaliwangi, Kecamatan Tambaknegara (Kabupaten Banyumas) terjaga. Segera terdengar kentongan bersahutan. Hujan masih menderas di tengah gelap. Tapi ingin seakan tak lagi terasa. Telepon Khusus Penduduk Desa Kaliwangi yang hanya 30 kk (tinggal berpencar di lereng bukit) mengerumuni kereta api yang bertabrakan itu. Ada yang membawa obor, lampu patromak, senter. Yang lain kembali ke rumah mengambil tangga bambu untuk menurunkan para korban. Dari dalam gerbong yang gelap terdeengar rintihan dan jerit anak-anak. Rumah Ny. Supinah, Tasmidi dan dua tetangga dekat lainnya yang berdinding gedek berlantai tanah, menjadi tempat penampungan sementara. Menjelang fajar, seorang penduduk mengayuh sepeda ke kecamatan mencari bantuan kendaraan untuk mengangkut 35 orang korban luka parah ke Puskesmas Rawalo yang berjarak 6 km, untuk kemdian dibawa ke RSU Purwokerto. Sampai Sabtu lalu masih enam orang dirawat, yang lain sudah dijemput keluarga masing-masing. Yang meninggal tujuh orang. Di antara mereka terdapat dua pensiunan TNI-AD: Pelda Subardjan dan Peltu Wagiran, yang "mengawal" dagangan ayam dari Pasar Beringharjo (Yogya) ke Jakarta (lihat Box). Pihak PJKA menggolongkan musibah itu dengan istilah perkereta-apian yang disebut PLH alias peristiwa luar biasa hebat. Baik Kepala PJKA Eksploatasi Tengah Soegiarto maupun humasnya, Soepaat, tak habis mengerti mengapa masinis KA Maja, Soeradi, melanggar sinyal di Kebasen. "Seorang masinis tak bisa mengubah peraturan dan aba-aba PPKA," sahut seorang pejabat PJKA di Purwokerto. KA Maja rupanya berlari kelewat kencang. Hal ini dibuktikan oleh seorang petugas teknik Balai Yasa Yogyakarta: pengatur kecepatan (handle controle) di loko Maja terpasang pada posisi tinggi sedang di loko Senja pada posisi idle, alias menganggur. "Ini berarti masinis Senja sempat mengerem ketika melihat sorot lampu Maja yang barusan melewati jembatan Serayu," katanya. Ketika meninjau tempat musibah, Kamis lalu, Menteri Perhubungan Rusmin Nuryadin memperbincangkan perlunya peralatan KA dimodernkan. "Di samping hubungan antar stasiun yang sudah lancar, perlu dipikirkan hubungan antar stasiun dengan petugas di kereta yang sedang berjalan," kata menteri kepada sejumlah pejabat teras PJKA. Hubungan antar stasiun sampai yang terkecil pun, terutama di Jawa, saat ini lancar. Ada saluran telepon khusus di samping morse yang tradisional itu. "Tapi hubungan stasiun dengan masinis dan kondektur di kereta yang sedang berjalan, memang belum ada," ujar Humas PJKA Eksploatasi Tengah, Soepaat. Sejak dua tahun ini sudah dirintis hubungan radio, tapi belum jalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus