Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Makan Bergizi Gratis Belum Menyeluruh Menyasar SLB

Program Makan Bergizi Gratis belum menyeluruh menyentuh kelompok rentan seperti anak - anak dengan disabilitas yang mengikuti pendidikan di SLB.

13 Januari 2025 | 09.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anak saat menyantap makanan Program Makan Bergizi Gratis dibagikan oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan (kiri), di Posyandu Dahlia 2 , Jakarta Timur, 10 Januari 2025. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis belum menyeluruh menyentuh kelompok rentan seperti anak - anak dengan disabilitas yang mengikuti pendidikan di sekolah luar biasa (SLB). Hingga sepekan penerapannya, makan bergizi gratis belum banyak menyentuh sejumlah SLB di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa SLB yang belum mendapatkan makan bergizi gratis antara lain, SLB Rawinala Jakarta Timur. Sekolah ini merupakan sekolah khusus yang membina siswa multi disabilitas atau memiliki lebih dari satu jenis ragam disabilitas,  yang jumlahnya kurang lebih 60 orang. "Belum ada ya MBG yang ke Rawinala," ujar Kepala Panti Rawinala, Sundari kepada Tempo, saat dihubungi Ahad 12 Januari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Rawinala,  program juga belum menghampiri SLB A Pembina Tingkat Nasional di wilayah Lebak Bulus Jakarta Selatan. SLB yang khusus menangani kegiatan belajar mengajar anak Tunanetra ini juga belum mendapat program Makan Bergizi Gratis."Belum," tulis Kepala Sekolah SLB A Pembina Tingkat Nasional, Indrawati Saptariningsih melalui pesan Whatsapp. 

SLB lain yang juga belum tersentuh program MBG adalah SLB Negeri 09 Jakarta Utara yang memiliki jumlah siswa kurang lebih 90 orang. "Belum tersentuh program tersebut," kata Kepala Sekolah SLB Negeri 09 Jakarta Utara, Husnul Khatimah.

Kendati demikian mulurnya pemberian MBG kepada SLB ini dapat digunakan untuk mengevaluasi diet khusus yang harus dilakukan anak dengan ragam disabilitas tertentu. Tidak semua anak disabilitas dapat mengkonsumsi makanan yang dikonsumsi anak - anak pada umumnya. Salah satunya anak dengan sindrom autisme.

Terdapat perilaku diet khusus yang harus dijalani anak dengan autisme. Situs resmi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan, menyebutkan bahwa anak dengan sindrom autisme rentan terhadap pengaruh gluten, kasein, phenol dan food aditive. Lantaran itu, sebaiknya hindari memberikan anak autis  makanan dan minuman yang mengandung gluten, kasein, phenol dan bahan tambahan makanan. 

Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut sudah berjalan sejak memasuki awal semester genap 2025 yang dimulai pada Senin 6 Januari lalu.

Setelah seminggu berjalan program ini belum berjalan mulus. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa saat ini dana yang dikucurkan untuk program MBG masih belum cukup sehingga pengadaan program ini belum merata ke setiap sekolah. Pihaknya berharap agar anggaran ditambah pada pertengahan tahun agar program ini dapat dirasakan secara merata.

Program makan bergizi gratis yang digagas oleh  Presiden Prabowo Subianto pada pelaksanaannya juga mengalami banyak kendala. Masalah yang dialami sekolah-sekolah mulai dari distribusi makanan yang terlambat hingga tak adanya susu dalam menu makan siang. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan program ini masih perlu disempurnakan. Ia juga mengatakan bahwa kendala-kendala yang terjadi di lapangan terkait pelaksanaan program ini akan dibahas lebih lanjut oleh DPR dan pemerintah.

Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp 271 triliun untuk program makan bergizi gratis. Dana tersebut kabarnya juga akan ditambah oleh pemerintah karena saat ini dana yang diberikan belum mencakup implementasi yang menyeluruh pada tiap-tiap daerah.

Saat ini masih ada beberapa provinsi di Indonesia yang belum tersetuh program makan bergizi gratis. Adapun program ini diselenggarakan oleh Presiden Prabowo untuk mendukung proses belajar siswa dengan upaya pemenuhan gizi seimbang.

Sapto Yunus, Hana Septiana, Dian Rahma Fika dan Nabiila Azzahra berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus