Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tiga Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia digadang-gadang menjadi pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021.
Hendropriyono disebut-sebut melobi Presiden Jokowi agar Andika Perkasa dipilih menjadi pengganti Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Yudo Margono mendekati para seniornya di Angkatan Laut untuk menggalang dukungan.
JAKARTA – Tiga Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia digadang-gadang menjadi pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021. Ketiga jenderal bintang empat itu adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo. Mereka disebut-sebut bermanuver untuk merebut kursi Panglima TNI, dari mendekati politikus di Senayan, menggalang dukungan senior, hingga memperkuat tim komunikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andika Perkasa, misalnya, mulai kerap tampil di media sosial. Berbagai agenda Andika diunggah di akun YouTube TNI Angkatan Darat. Video teranyar, saat Andika menerima kunjungan Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) AD Mayor Jenderal Mohamad Hasan serta 20 prajurit Kopassus yang akan mengikuti latihan bersama pasukan khusus Korea Selatan. Video Andika ini diunggah kemarin pagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jaga kehormatan kita. Kita membawa nama negara. Selamat jalan, selamat bertugas,” kata Andika kepada prajurit Kopassus dalam video tersebut.
Contoh lain, akun YouTube TNI AD itu menampilkan video pembagian 547 unit kendaraan dinas baru untuk anak buah Andika pada 28 April lalu. Kendaraan itu terdiri atas 309 mobil dan 238 sepeda motor. Lewat kanal YouTube yang sama, Andika juga pernah melakukan siaran langsung ketika berkunjung ke Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat di Bandung pada Juli tahun lalu.
Penasihat senior Kantor Staf Presiden, Andi Widjajanto, menilai langkah Andika yang aktif menyiarkan kinerjanya di media sosial bisa dipandang sebagai upaya untuk meraih dukungan menjadi Panglima TNI. Namun Andi menegaskan bahwa kepercayaan Presiden Joko Widodo kepada Andika sangat tinggi. Sebab, Andika pernah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada era pemerintahan pertama Jokowi. "Pak Andika memiliki pemahaman konsep akademik militer yang kuat," kata Andi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) menyematkan pangkat jenderal kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa di Istana Negara, Jakarta, 2018. TEMPO/Amston Probel
Majalah Tempo edisi 12 Juni 2021 menyebutkan tiga purnawirawan mengatakan ada berbagai lobi yang dilancarkan untuk memuluskan jalan Andika menjadi Panglima TNI. Lobi itu dilakukan oleh mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Abdullah Mahmud Hendropriyono, kepada Presiden Jokowi agar memilih Andika sebagai pengganti Hadi Tjahjanto. Hendropriyono merupakan mertua Andika. Andika menikah dengan putri Hendropriyono, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati.
Hendropriyono mengunjungi Jokowi di Istana Negara pada Jumat, 7 Mei lalu. Purnawirawan TNI yang mengetahui pertemuan itu mengatakan Hendropriyono mendorong agar Andika menjadi Panglima TNI. Narasumber ini mengatakan Hendropriyono juga melobi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sejumlah anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan Andika juga kerap berkomunikasi dengan politikus di Senayan, terutama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Anggota Komisi Pertahanan dari PDIP, Effendi Muara Sakti Simbolon, membenarkan dirinya sering berkomunikasi dengan Andika, baik lewat tatap muka maupun daring. Namun Effendi membantah komunikasi itu terkait dengan pergantian Panglima TNI. "Saya juga kerap berkomunikasi dengan kepala staf lain," kata Effendi. Effendi juga mengaku pernah bertemu dengan Hendropriyono. "Beliau bilang tidak ikut campur," katanya.
Anggota Komisi Pertahanan dari Partai Golkar, Dave Laksono, juga kerap berkomunikasi dengan Andika. "Sesuai dengan jadwal dan kapasitas kedinasan saja. Komunikasi cukup lancar," kata Dave.
Hendropriyono belum menjawab permintaan konfirmasi dari Tempo. Ia tak menggubris panggilan telepon maupun pesan pendek yang dikirim kepadanya. Andika juga enggan berkomentar saat dimintai konfirmasi. "Itu bukan kewenangan saya," katanya.
Selain Andika, Laksamana Yudo Margono disebut-sebut bermanuver untuk menggalang dukungan. Misalnya, Yudo Margono mendekati para seniornya di Angkatan Laut. Mantan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Purnawirawan Bernard Kent Sondakh, mengatakan Yudo beserta istrinya berkunjung ke rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Ahad, 23 Mei lalu.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. koarmada2.tnial.mil.id
Menurut Kent, pertemuan mereka banyak membincangkan kondisi Angkatan Laut pada masa lalu dan sekarang. "Saya beri masukan juga ke dia," kata Kent. Ia mengatakan tidak ada pembicaraan khusus dengan Yudo mengenai penggantian Panglima TNI.
Empat hari kemudian, Yudo mengundang Kent dan para pendahulunya di Angkatan Laut ke kantor TNI AL di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. Sejumlah mantan Kepala Staf AL ikut menghadiri pertemuan ini. Dalam pertemuan tersebut, Kent mengaku mendoakan Yudo agar bisa menjadi Panglima TNI. "Kan, wajar saja mendoakan. Kami bangga kalau adik kami menjadi panglima," ujar Kent.
Yudo mengamini doa Kent tersebut. "Ya, mohon doa restu," kata Yudo, yang dikutip oleh Kent. Dimintai tanggapan soal pertemuan itu, Yudo enggan menjawab. "Nanti saja," kata Yudo.
Mantan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut, Laksamana Muda Purnawirawan Iskandar Sitompul, mengatakan Yudo juga beberapa kali bermain golf bersama para seniornya. Sama seperti Kent, Iskandar turut mendukung Yudo agar bisa menggantikan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Iskandar mengatakan kinerja Yudo telah teruji.
Menurut Kent, prestasi yang pernah diraih oleh Yudo, antara lain, pernah menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I yang pertama. Jabatan itu mengkoordinasi tiga angkatan di TNI. Iskandar menambahkan, Yudo ikut berperan mengatasi pandemi dengan membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
DEVY ERNIS | HUSSEIN ABRI | RAYMUNDUS RIKANG | MAYA AYU PUSPITASARI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo