Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Mencalonkan Airlangga Hartarto, Golkar mulai menjajaki koalisi dan memasang baliho.
Di PKB, Muhaimin Iskandar disebut-sebut berminat menjadi calon Ketua Umum Nahdlatul Ulama.
PKB juga melirik Erick Thohir untuk dijadikan calon presiden.
DIHADIRI oleh pengurus pusat dan provinsi, Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang digelar pada 5-6 Maret lalu mengambil sejumlah keputusan. Salah satunya memutuskan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. “Itu aspirasi dari 34 pengurus provinsi yang meminta Pak Airlangga menjadi calon presiden,” ujar Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia pada Jumat, 26 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Doli, dalam rapat kerja di kantor pusat Golkar di Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, tersebut, Airlangga tak langsung menjawab permintaan itu. Airlangga masih akan berfokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Doli mengatakan keputusan mendorong Airlangga menjadi calon presiden berdasarkan hasil musyawarah nasional yang digelar pada 2019, yakni Golkar harus memiliki calon presiden sendiri untuk pemilihan presiden 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partai beringin berancang-ancang mengerek elektabilitas Airlangga. Hasil sigi Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Ahad, 21 Maret lalu, misalnya, menunjukkan tingkat keterpilihan Airlangga terlempar dari sepuluh besar. Posisi pertama ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 15,2 persen, diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, masing-masing 13,7 dan 10,2 persen. Pasangan yang berlaga pada 2019, yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, berelektabilitas di atas 9 persen. Sedangkan tingkat keterpilihan Airlangga di bawah 1 persen.
Ketua Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno mengatakan partainya telah merancang strategi untuk mengatrol elektabilitas Airlangga. Menurut Ketua Umum Kosgoro 1957--salah satu organisasi sayap Golkar--ini, pengurus Golkar di pusat dan daerah diinstruksikan memperkenalkan nama Airlangga ke berbagai daerah. Caranya dengan memasang spanduk di berbagai wilayah. Di Riau, misalnya, baliho bergambar muka Airlangga terlihat di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Beberapa meter dari jalan tersebut, baliho yang sama bergambar wajah Airlangga bersama Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Fahd El Fouz A. Rafiq terpasang.
Kader Golkar juga diminta mensosialisasi program perekonomian Airlangga. “Seperti kartu prakerja yang memberikan stimulus di tengah pandemi dan Undang-Undang Cipta Kerja untuk membuka investasi,” ucap Dave. Menurut dia, sosialisasi tak hanya melalui para kader, tapi juga lewat media sosial. Tahun depan, kata Dave, Airlangga juga akan lebih sering berkunjung ke berbagai daerah.
Sebelumnya, Airlangga bertemu dengan sejumlah petinggi partai, seperti Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa. Pertemuan antara Airlangga dan Surya di Pulau Kali Age, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 14 Februari lalu disebut-sebut membahas rencana koalisi.
Ahmad Doli Kurnia menganggap wajar jika safari Airlangga dianggap mempersiapkan koalisi 2024. “Karena Golkar sudah punya capres sendiri, penjajakan dengan partai lain itu wajar saja,” tuturnya. Airlangga tak merespons panggilan telepon dan pertanyaan yang dikirimkan Tempo ke nomor telepon selulernya. Namun pada Jumat, 19 Maret lalu, Airlangga menampik jika pertemuan itu disebut untuk menjajaki koalisi 2024. “Koalisi itu dibentuk pada 2023, jadi masih agak panjang,” ucapnya.
Ketua Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pertemuan itu membahas konvensi calon presiden. NasDem berencana menggelar konvensi calon presiden tahun depan. Ketua Partai NasDem Charles Meikyansah mengatakan mekanisme dan aturan konvensi sedang digodok oleh tim yang dipimpin Siti Nurbaya. Menurut dia, partainya membidik sejumlah tokoh untuk mengikuti konvensi. Mereka antara lain Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di rumah dinas Loji Gandrung, Solo, 24 Maret 2021. DETIK.COM/Bayu Ardi Isnanto
Bukan hanya Golkar dan NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa juga mulai bermanuver. Dua politikus PKB menyebutkan Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar berniat maju sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Menurut keduanya, posisi sebagai nakhoda PBNU akan membuat Muhaimin lebih dilirik sebagai calon wakil presiden. Dalam beberapa pemilihan umum, sejumlah calon wakil presiden memang berasal dari NU. Pada 2004, misalnya, dua kader NU, yaitu Hasyim Muzadi dan Salahuddin Wahid, menjadi calon wakil presiden. Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun sebelumnya merupakan Rais Am PBNU.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Marzuki Mustamar mengaku pernah mendengar rencana Muhaimin menjadi Ketua Umum PBNU. “Saya ya dengar, tapi belum bertanya dan juga enggak ingin bertanya,” ucapnya. Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Kota Semarang Muhammad Mahsun menyebutkan kabar Muhaimin berniat memimpin NU muncul sejak tahun lalu. Tapi dia mengatakan informasi itu hanya isu. Sedangkan Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengatakan sah-sah saja jika Muhaimin maju sebagai calon Ketua Umum NU. Dia mengatakan siapa saja berhak menjadi calon, termasuk dirinya.
Muhaimin juga mulai bersafari politik. Pada Rabu, 24 Maret lalu, dia bertemu dengan putra Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Muhaimin mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi setelah Gibran dilantik. “Kami juga menitipkan NU dan PKB di sini supaya tumbuh,” katanya.
Tak hanya mengajukan Muhaimin, PKB juga berkomunikasi dengan sejumlah tokoh untuk berlaga pada 2024. Dua politikus PKB mengatakan petinggi partainya kerap berkomunikasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan kakaknya, Garibaldi alias Boy Thohir. Kedekatan ini membuat pengurus internal menyebut PKB sebagai “Partai Kak Boy”.
Muhaimin Iskandar tak merespons panggilan telepon dan pesan yang dilayangkan Tempo. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid membantah kabar bahwa Muhaimin akan maju sebagai Ketua Umum PBNU. Namun dia membenarkan jika partainya disebut telah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh. “Kalau komunikasi, kami dengan tokoh-tokoh jalan terus. Termasuk Pak Erick Thohir, juga dengan yang lain, kami berkomunikasi,” ujarnya. Ihwal partainya yang disebut sebagai “Partai Kak Boy”, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu hanya tertawa.
Adapun Boy Thohir membantah jika disebut berkomunikasi dengan PKB. “Enggak betul. Saya tidak pernah sekali pun bertemu atau berkomunikasi dengan PKB dan partai lain,” tuturnya. Menurut Boy, adiknya tak berambisi menjadi calon presiden. “Pak Erick ingin balik ke swasta,” katanya. Erick pun menyangkal jika dikatakan menjajaki peluang bersama PKB. “Ha-ha-ha..., tidak ada. Sila dicek,” ujarnya.
DEVY ERNIS, DEWI NURITA, NURHADI (SURABAYA), JAMAL A. NASHR (SEMARANG), HUSSEIN ABRI DONGORAN (PEKANBARU)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo