Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Membalas kunjungan ratu

Kunjungan kenegaraan presiden suharto ke inggris akan diteruskan ke sri lanka dan bangladesh. di inggris, dua minggu menjelang kunjungan presiden sudah ada selebaran anti indonesia. (nas)

17 November 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUKAN hanya udara musim gugur yang akan menyebut kunjungan Presiden Soeharto ke Inggeris 13 - 16 November ini. Beberapa organisasi yang berpusat di London seperti Amnesty International dan Tapol, yang selama ini banyak melancarkan propaganda anti Indonesia, tampaknya akan meningkatkan kegiatan mereka. Dua minggu sebelum kunjungan Presiden misalnya, sudah mulai disebarkan selebaran berukuran kartupos di London. Kelihatan di stasiun kereta api, bis dan jendela kereta api, isi selebaran ini menuduh adanya "pembunuhan massal" di Indonesia. Tidak jelas siapa yang menyebarkanna. Tapi itu bukan hal baru untuk London. Ketika Reza Pahlevi masih berkuasa di Iran, kereta api dan stasiunstasiun dipenuhi slogan anti-Pahlevi. Sekarang ini sudah berganti dengan selebaran anti-Khomeini. Waktu Presiden Uni Soviet Leonid Brezhnev tiba ke Inggeris, dia disambut demonstrasi anti-Soviet Yang terakhir tatkala Perdana Menteri RRC Hua Guo-feng berkunjung ke Inggeris akhir bulan lalu. Potret-potret besar wartawan muda pembangkang Wei Jingsheng yang dijatuhi hukuman penjara 15 tahun tampak dipasang menyambut Hua. Hingga kalaupun ada poster anti Indonesia atau anti-Soeharto, itu bisa dianggap sesuatu yang "rutin". "Hal-hal seperti itu sudah kita perhitungkan, " ujar Pangkopkamtib Sudomo pada TEMPO pekan lalu. Yang selalu dijadikan sasaran untuk mengecam adalah adanya "tahanan politik" di Indonesia. Tapi pembebasan tahanan G30S/PKI golongan B pertengahan November dan Desember ini tampaknya bisa membuat kelompok anti-lndonesia ini kehilangan isyu. "Mereka sudah ketinggalan. Mereka mengecam terus, padahal kini sudah tidak ada lagi tahanan golongan B di Indonesia," kata Kepala Puspen Hankam Brigjen Goenarso SF pekan lalu. Tidak Mengganggu Laporan Amnesty International bulan lalu khusus untuk menyambut Tahun Kanak-kanak Internasional misalnya, mengecam keras Indonesia di samping puluhan negara lain termasuk Uni Soviet dan Inggeris sendiri. Mengenai Indonesia, laporan itu antara lain mengatakan, banyak anak yang sekarang ini berumur di atas dua puluhan tahun telah menghabiskan separo dari umur mereka di penjara atau kamp tahanan setelah kup PKI 1965. Sebagian dari mereka terpenjara karena menyertai orang tua mereka di penjara atau Pulau Buru Apapun juga, kegiatan kelompok-kelompok itu tidak akan mengganggu acara kunjungan Presiden yang disertai Ibu Tien dan tiga menteri. Walau akan ada pembicaraan resmi antara Presiden Soeharto dan PM Inggeris Ny Margaret Tatcher -- di samping pembicaraan tingkat menteri -- sebagian besar acara Presiden di Inggeris akan berupa upacara-upacara resmi. Seperti biasanya, Presiden Soeharto dalam kunjungan ini juga menyempatkan diri meninjau kemajuan peternakan di Inggeris, dengan mengunjungi Grassland Research Institute di Hurley dan Cattle Breeding Centre di Shinfield. Dari Inggeris kunjungan akan diteruskan ke Sri Langka dan Bangla Desh. Belakangan ini, hubungan perdagangan antara Indonesia denan kedua negara ini makin meningkat. Tidak hanya pupuk dan semen saja yang diekspor Indonesia, tetapi juga berbagai komoditi lain seperti asbes semen ke Sri Langka. Selain pembicaraan resmi, di Sri Langka Presiden akan meninjau perkembangan kepariwisataan, yang merupakan sumber pendapatan terbesar kedua setelah ekspor teh. Di Bangla Desh suatu perjanjian pembelian pupuk kabarnya akan ditandatangani Presiden Indonesia dan Presiden Bangla Desh Ziaur Rahman di hari terakhir kunjungan. Rabu sore 21 November 1979 atau 1 Muharram 1400 -- hari pertama memasuki abad 15 Hijriah, Presiden dan rombongan sudah akan tiba kembali di tanah air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus