Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menakar Hubungan Anies-PDIP ke Depan Usai Gagal Berlayar di Pilkada 2024

Anies disebutkan ingin menjaga hubungan dengan PDIP setelah tak jadi diusung sebagai bakal calon gubernur di Pilkada 2024.

31 Agustus 2024 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JakartaAnies Baswedan gagal berlayar di pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024. Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal menjadi bakal calon gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP untuk Pilkada Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal sebelumnya, Anies telah mendatangi kantor DPP PDIP saat sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama-nama bakal calon gubernur dari partai itu, Senin, 26 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belakangan, nama Anies juga sempat mencuat bakal diusung PDIP di Pilkada Jawa Barat. Lagi-lagi, gayung belum bersambut. Anies menolak maju di Pilkada Jawa Barat. Di detik-detik terakhir, PDIP memutuskan mengusung Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja maju di Pilkada Jawa Barat, Kamis, 29 Agustus 2024. 

Lantas, bagaimana hubungan Anies-PDIP ke depannya? Apakah terhenti di Pilkada Serentak 2024 saja?

Anies menyatakan ingin tetap menjaga hubungannya dengan PDIP. Anies menyampaikan keinginannya tersebut melalui Juru Bicaranya, Sahrin Hamid. Dia mengatakan, Anies dan PDIP telah membangun hubungan yang baik.

“Kita dengan PDIP hubungannya sangat bagus, Mas Anies dengan PDIP begitu mendalam komunikasinya,” kata Sahrin di Kantor Tim Operasional Anies Baswedan, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis malam, 29 Agustus 2024.

Menurut Sahrin, Anies cukup intensif menemui kader-kader PDIP. Jika bertemu, lanjut Sahrin, Anies kerap membicarakan pikiran-pikiran Bung Karno, Pancasila, hingga politik tata ruang dan lingkungan.

Anies, kata Sahrin, tak ingin komunikasi tersebut hanya berlangsung di momen Pilkada. “Harapan kita tentunya kerja sama ini tidak hanya di Pilkada, lebih dari itu kita menginginkan bahwa nasionalisme juga agama, agamis, nah ini berjalan seiring,” ucap Sahrin.

Sahrin menyampaikan, PDIP dan Anies punya banyak kesamaan. Di antaranya, ujar dia, dalam menyikapi isu-isu terkait demokrasi dan ketaatan terhadap konstitusi.

Sahrin mencontohkan polemik yang terjadi saat Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR berencana mengesahkan RUU Pilkada beberapa waktu lalu.

“Kita tahu bahwa PDI Perjuangan kemarin menjadi satu-satunya fraksi di DPR yang mengawal konstitusi dengan menolak kelanjutan pembahasan RUU Pilkada dan kita tahu bahwa Mas Anies juga menyampaikan pikiran-pikiran yang sama,” ujar Sahrin.

Menurut Sahrin, pilkada merupakan salah satu momentum untuk membangun komunikasi. Dia berujar, masih akan ada momentum-momentum lain yang akan datang untuk Anies dan PDIP.

“Agenda-agenda politik selanjutnya ke depan yang tentunya perlu kerja sama, karena biar bagaimanapun partai politik, Mas Anies, ini adalah sosok yang memang ditunggu sikap, pikirannya, keteladanan politiknya oleh warga masyarakat,” ucapnya.

Sahrin mengatakan, kesamaan visi tersebut menjadi prioritas dan konsentrasi bagi Anies untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan PDIP.

“Komunikasi, harmonis nah ini harus terus berjalan antara Mas Anies dan juga PDI Perjuangan,” kata dia.

Pramono ingin dibantu Anies

Sementara itu, bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, ia dan Rano Karno mengaku senang, seandainya Anies bersedia menjadi tim sukses mereka di Pilkada Jakarta 2024. Pramono pun berseloroh jika Anies mau membantu mereka.

"Kayaknya sih, Mas Anies juga mau bantuin kita," ucapnya usai menjalani tes kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Politikus senior yang diusung oleh PDIP itu mengatakan, ia dan Rano Karno terbuka menerima dukungan serta bantuan dari siapa saja.

"Terima kasih, kami tidak akan menolak, siapa pun," ujarnya.

Menurut Pramono, berpolitik harus riang gembira, merangkul semua, dan saling membantu.

"Bahkan orang yang musuhi kita pun kalau mau membantu dengan senang hati. Jadi siapa aja kami terima dengan tangan terbuka," lanjut dia.

NOVALI PANJI NUGROHO | AISYAH AMIRA WAKANG | SULTAN ABDURRAHMAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus