Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mendikdasmen Buka Peluang Siswa SD Belajar Saham Seperti Usulan Sri Mulyani

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendikdasmen Abdul Mu'ti membuka peluang bagi siswa Sekolah Dasar atau SD untuk belajar pasar modal. Wacana ini muncul lewat usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan bahwa penguatan pasar modal Indonesia memerlukan peningkatan literasi masyarakat soal saham yang seharusnya dimulai sejak tingkat sekolah dasar.

7 Januari 2025 | 12.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat diwawancara Tempo di Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Jakarta, 18 Desember 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendikdasmen Abdul Mu’ti membuka peluang bagi siswa Sekolah Dasar atau SD untuk belajar pasar modal. Wacana ini muncul lewat usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri mengatakan penguatan pasar modal Indonesia memerlukan peningkatan literasi masyarakat soal saham yang seharusnya dimulai sejak tingkat sekolah dasar.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abdul Mu’ti mengatakan kementeriannya akan mengimplementasikan program deep learning yang bertujuan mengintegrasikan pembelajaran dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menurut dia, mungkin saja pasar modal menjadi bagian dari mata pelajaran.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi mungkin pasar modal itu bisa saja nanti menjadi bagian dari pengajaran di matematika atau dalam pelajaran ekonomi dan sebagainya," kata dia saat ditemui di Kantor Kemendikdasmen pada Selasa, 7 Januari 2025.  

Meskipun demikian, Abdul Mu’ti mengakui belum melakukan pembahasan mengenai kurikulum yang akan diterapkan ke depannya. Ia juga mengatakan saat ini banyak usulan yang masuk agar sejumlah bidang ilmu diajarkan kepada siswa SD, sehingga hal ini perlu dikaji lebih lanjut.  

"Banyak sekali usulan yang kalau semua diakomodir nanti pelajarannya bisa 100 mata pelajaran," kata dia.  

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pendidikan mengenai pasar modal seharusnya mulai sejak tingkat sekolah dasar. Menurut dia, penguatan pasar modal Indonesia memerlukan peningkatan literasi masyarakat soal saham.  

Bendahara Negara itu membeberkan pengalaman pribadinya. Dia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, hingga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, sudah mulai mengenal Bursa Efek Indonesia sejak duduk di bangku kuliah.  

Namun Sri Mulyani menginginkan anak-anak yang lebih muda dari itu sudah bisa mendapatkan edukasi pasar modal. Dia menilai pendidikan pasar modal di tingkat sekolah dasar itu dapat membantu para siswa memahami konsep sekaligus membuat mereka terbiasa dengan transaksi saham sejak dini.  

"Jual-beli saham sekarang seharusnya sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar,” ujar Sri Mulyani di Gedung Bursa Efek Indonesia, kawasan Jakarta Selatan, pada Kamis, 2 Januari 2025. “Sehingga mereka menjadi getting familiar with bursa efek.”  

Namun, peningkatan literasi mengenai pasar modal ini, kata Sri Mulyani, hanya dapat dilakukan jika melibatkan berbagai pihak. Sebab, edukasi jual-beli saham itu juga perlu dirumuskan dalam kurikulum pendidikan. “Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi,” ujar dia.  


Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam tulisan ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus