Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Meringkas Tiga Jadi Setahun

Kelompok kejar dan SMA yang pertama di Indonesia. di wates, magelang untuk mendapatkan ijazah yang disamakan dengan SMP atau SMA cukup hanya setahun. (pdk)

12 Mei 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SISMIYATI punya pandangan yang berani. Ia batalkan niat masuk Aliyah, dan ia ganti haluan masuk Kelompok Belajar (Kejar) setingkat SMA di Desa Wates,Magelang. Cewek lulusan Tsanawiyah, madrasah setingkat SMP, itu punya pertimbangan praktis. Belajar di Aliyah, madrasah setingkat SMA, setidaknya tiga tahun. Sementara itu, belajar di Kejar cuma setahun. Dan, ijazah Kejar disamakan dengan ijazah sekolah formal. Apa ruginya. Kejar SMA? Itulah. November tahun lalu Wates, desa di pinggir utara Magelang, Jawa Tengah, untuk pertama kalinya di Indonesia,membuka Kejar SMP dan SMA. Dan pekan lalu Kejar SMA mengakhiri evaluasi tahap pertama semacam tes hasil belajar disekolah formal - yang berlangsung dua minggu. Keberanian masyarakat Wates membuka Kejar sekolah menengah, setelah melihat kejar SD, yang dimulai pada 1979, ternyata sukses. Bukan hanya masyarakat desa itu lantas bebas buta huruf, tapi sebagian peserta Kejar SD mampu pula memperoleh STTB (surat tanda tamat belajar) setingkat SD setelah Iewat Ujian persamaan. Dan benar saja, antusias masyarakat Magelang terhadap Kejar sekolah menengah terbukti besar.kejar SMP diikuti, pada mulanya 106 orang. Mereka berusia 15 sampai 35 tahun.Ada yang berijazah SD ada.yang lulusan kelompok belajar-, banyak pula yang putus sekolah SMP kejar SMA diikuti 76 Orang, berusia antara 17 dengan 35 tahun, sebagian besar putus sekolah SMA. Agak berbeda dengan kejar SD yang menggunakan buku pelajaran khusus yakni buku paket A yang, khusus untuk klompok belajar kejar sekolah menengah terpaksa menggunakan buku-buku SMP dan SMA. Buku semacam Paket A belum ada.Mungkin karena itu sebagian peserta sulit mengikuti pelajaran. Padahal, 26 orang tutor yang terdiri dari guru SD, SMP, SMA, dan beberapa mahasiswa Universitas Tidar, Magelang - telah berusaha menyederhanakan pelajaran, menghindarkan istilah-istilah yang sulit. Dalam pelajaran matematika, misalnya, 2X lalu diganti dengan 2 ekor ayam. Kejar sekolah menengah ini termasuk percobaan yang berani. Sebab, berbeda dengan Kejar SD, Kejar tingkat sekolah ini bukan merupakan proyek pemerintah, melainkan baru inisiatif masyarakat saja. Belajar dengan dipimpin tutor, Kejar SMP hanya berlangsung tiga hari dalam seminggu, dan Kejar SMA empat hari. Per hari rata-rata berlangsung lima setengah jam. Di luar itu, para wajib belajar atau siswa diharapkan belajar sendiri dalam kelompok masing-masing.Dengan cara seperti itu, pelajaran SMP dan SMA dalam Kejar ini diringkas menjadi hanya setahun. Memang hanya enam pelajaran diberikan dalam Kejar sekolah menengah ini: Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial,Matematika, dan Pendidikan Moral Pancasila. Kejar SMA, karena masih mengikuti Kurikulum 1975, dibagi jadi dua: jurusan IPS dan IPA. Bisa diduga, motiasi para peserta Kejar ini adalah ijazah yang disamakan dengan ijazah sekolah formal itu. Selain Sismiyati yang ingin menghemat waktu dua tahun untuk kemudian mengikuti kuliah di Universitas Terbuka, ada pula Baratih Argiminingsih, 28. Cewek ini, karyawan sebuah apotek sebenarnya lulusan sekolah asisten apoteker.Tapi ingin mempunyai ijazah SMA untuk melanjutkan masuk fakultas kedokteran. Lalu Sukiman,34 karywan RS Jiwa Magelang, ingin memperoleh ijazah setingkat SMP untuk dapat mengikuti kursus aplikasi perawat. Belum jelas bagaimana nanti hasil ujian persamaan SMP dan SMA bagi kejar ini.Tapi, dari evaluasi pertama yang Ialu, diperoleh nilai tertinggi 7 dan terendah 5. Angka tertinggi Kejar SMP diraih oleh Sukiman (bukan karyawan RS jiwa itu). 20, lulusan kejar SD dua tahun lalu. yang juara di kejar SMA, bisa ditebaknya Baratih pemegang ijazah SAA Itu. seandainya kejar sekolah menengah ini nantinya sukses. maka akan terbukti. dengan jam belajar yang intensif (kejar ini tak mengenal libur kuwartalan atau libur yang lain) pendidikan SMP dan SMA tenyata bisa diringkas, jadi hanya setahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus