Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NIRMALA Bonat hanya seorang gadis muda di akhir usia belasan. Mungkin saja ia tangguh. Tapi luka dan parut siksa yang ditanggungkannya ternyata sampai ke hati. "Saya benci majikan saya," katanya dengan mata nanar. Toh, sambil terbaring lemah di ranjang rumah sakit, ia mulai bisa tertawa menimpali gurauan kecil para perawat yang menjaganya di Rumah Sakit Kuala Lumpur.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo