Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional akan mengumumkan enam nama yang akan direkomendasikan menjadi capres dan cawapres 2024 dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN yang akan digelar pada 26 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyebut, semua ketua umum partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu--bentukan Golkar, PAN, dan PPP, berpeluang dicalonkan di Pilpres 2024. Mereka masing-masing adalah Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di luar KIB, Viva juga menyebut sejumlah bakal calon yang saat ini dekat dengan PAN, seperti Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Semua bakal calon yang berasal dari luar KIB saat ini dekat dengan PAN. Ada Mbak Puan, Mas Erick, Kang Emil, Mas Ganjar, Bude Khofifah, dan Mas Anies," ujar Viva kepada Tempo, Selasa malam, 26 Juli 2022.
Adapun dalam Rakernas mendatang, nama capres dan cawapres yang akan diumumkan PAN berasal dari usul Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat kabupaten ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi. Setiap DPD yaitu pengurusan di kabupaten/kota mengusulkan 10 nama kepada DPW yaitu kepengurusan yang ada di tingkat wilayah atau provinsi. DPW nantinya akan mengusulkan delapan nama untuk dibawa ke Rakernas. Kemudian, DPP PAN akan mengerucutkan usulan tersebut menjadi enam nama yang terdiri dari capres dan cawapres.
Viva menyebut, nama-nama bakal calon yang dekat dengan PAN di atas, banyak dimunculkan sebagai aspirasi daerah.
"Iya tokoh-tokoh itu, tapi variatif juga tergantung wilayah. Misalnya di Maluku, Gubernur Maluku diusulkan di Pilpres," tuturnya.
Aspirasi internal dari PAN tersebut, lanjut Viva, selanjutnya akan didiskusikan dengan KIB. "PAN tentunya tidak dapat sendirian memutuskan. Nanti akan ditetapkan oleh KIB secara aklamasi, musyawarah mufakat, tidak voting. Penetapan paslon di KIB tidak akan menjadi faktor perusak kesolidan dan kekompakan KIB," ujar dia.
Adapun Rapat Kerja Daerah PAN se-Kalimantan Barat sebelumnya sudah mengusulkan tiga nama untuk menjadi capres 2024. Tiga nama itu adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami telah melakukan Rakerda se-Kalbar dan dari daerah mengerucut ketiga nama capres tersebut," ujar Sekretaris DPW PAN Kalbar Zulfydar Zaidar Mochtar di Pontianak, Sabtu, 2 Juli 2022.
Sementara itu, DPD PAN Kabupaten Kepulauan Seribu mengusulkan Anies sebagai calon presiden 2024. Selain Anies, nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga dijagokan DPD PAN Kepulauan Seribu. Sementara itu, lima orang dianggap layak menjadi calon wakil presiden.
Kelimanya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Abdul Mu'ti, dan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letnan Jenderal (Purn) Joni Supriyanto.
Ketua DPD PAN Kepulauan Seribu Oman Rohman Rakinda mengutarakan nama-nama itu merupakan usulan dari akar rumput. "Kami melihat figur-figur tersebut mengedepankan gagasan serta berwawasan kebangsaan," kata dia dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Juni 2022.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto sebelumnya menyebut, bakal calon capres dan cawapres dari PAN yang akan dipilih harus memenuhi lima kriteria yang ditentukan.
Pertama, capres dan cawapres yang diusung PAN harus memiliki karakter nasionalis dan religius. Kedua, capres dan cawapres harus memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat baik di eksekutif dan legislatif. “Memiliki prestasi dan diakui dan dihormati ada karya nyatanya,” kata Bima.
Ketiga, capres dan cawapres yang diusulkan PAN memiliki keberpihakan pada kelanjutan generasi dan visioner. “Beradaptasi pada pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya menomorsatukan pertumbuhan ekonomi tapi berpikir jangka panjang ke depan,” ujarnya.
Terakhir, capres dan cawapres tersebut harus memiliki perspektif nusantara dan memajukan produk lokal. “Ini harus yang berani pasang badan untuk produk-produk lokal kita, kemandirian ekonomi dan bisa membawa Indonesia menjadi pemimpin di era global ini,” ucap dia.
DEWI NURITA | ANTARA